Polres Garut Periksa 19 Orang Saksi Kasus Keracunan MBG pada 657 Pelajar

1 month ago 30
Polres Garut Periksa 19 Orang Saksi Kasus Keracunan MBG pada 657 Pelajar Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin tengah melakukan pemeriksaan terhadap 19 orang dalam kasus keracunan MBG berasal dari dapur SPPG Yayasan Al Bayyinah 2.(Dok Polres Garut)

SATUAN Reserse Kriminal Polres Garut tengah melakukan pemeriksaan terhadap 19 orang saksi dalam kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang terjadi di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut. Pemeriksaan tersebut, dilakukan terhadap pihak sekolah, Satpam, pengelola SPPG dan yang lain dianggap mengetahui alur distribusi makanan.

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan mengungkap penyebab keracunan yang terjadi di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut. Namun, kasus keracunan yang terjadi telah memanggil 19 orang saksi untuk dimintai keterangan.

"Kami telah melakukan pemeriksaan atas kasus keracunan makan bergizi gratis yang dilakukan kepada pihak sekolah, satpam, pengelola SPPG dan yang lain dianggap mengetahui alur distribusi makanan MBG. Akan tetapi, pemeriksaan yang dilakukan selama ini belum final dan kemungkinan ada saksi lainnya akan dipanggil sesuai kebutuhan penyidikan," katanya, Minggu (28/9/2025).

Joko mengatakan, keterangan saksi yang dilakukan oleh Kepolisian masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sejumlah sampel makanan yang dikonsumsi ratusan siswa sebelum mereka mengalami gejala keracunan. Namun, hasil tersebut menjadi dasar untuk menentukan langkah hukum selanjutnya meski selama ini akan terus didalami.

“Kami akan meminta keterangan petugas laboratorium termasuk Dinas Kesehatan begitu hasil uji keluar. Karena, kasus yang terjadi sangat krusial untuk memastikan penyebab keracunan menimpa ratusan pelajar," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan Kabupaten Garut, Yodi Sirodjudin, pihaknya masih belum menerima laporan hasil uji laboratorium meski masih ditunggu oleh banyak pihak, termasuk keluarga korban. Namun, keracunan massal menimpa 657 pelajar berasal dari SMA Siti Aisyah, MA Maarif Cilageni, SMP Siti Aisyah, SDN 1 Madrasah Aliyah, SDN 2 Madrasah Aliyah dan mereka semua sembuh.

"Dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang terjadi tersebut berasal dari dapur Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Al Bayyinah 2, Kampung Cilageni, Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora. Pelajar menyantap menu makanan berupa nasi uduk, ayam woku, tempe orek, selada, timun dan stroberi hingga setelah pulang ke rumah mereka merasakan sakit perut, pusing, mual, muntah dan diare," paparnya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |