
POLDA Metro Jaya terus melakukan pengembangan dan pendalaman untuk ungkap tuntas peristiwa kerusakan dan terungkap aktor kerusuhan.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, pihaknya juga telah mengamati rangkaian aksi anarkis yang menyebabkan kerusuhan beberapa waktu lalu.
"Kami tegaskan Polda Metro Jaya berkomitmen untuk mengungkap penggerak utama di balik kerusuhan," kata Ade, Kamis (4/9) malam.
Menurut dia Kapolda Metro Jaya berkomitmen menjaga wilayah hukum dan memberikan masyarakat perlindungan dan rasa aman. "Masyarakat tidak perlu khawatir, polisi ada 24 jam di lapangan dan jika butuh bantuan telepon 110," kata dia.
Selain itu, sambung dia, Polda Metro Jaya memperkirakan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah lebih akibat aksi anarkis yang terjadi sejak 25-31 Agustus 2025 di wilayah tersebut, termasuk merusak sejumlah fasilitas yang dimiliki kepolisian. "Kerugian yang dialami kepolisian sepanjang aksi anarkis ini mencapai Rp180 miliar lebih," katanya.
Menurut dia sejumlah kerugian itu berasal dari kerusakan peralatan atau fasilitas bangunan markas baik di tingkat polres, polsek, polsub sektor, pos polantas dan lainnya yang menjadi korban perusakan oleh massa. "Ada 440 unit bangunan kemudian 108 unit kendaraan serta 76 unit fasilitas bangunan," kata dia.
ia menambahkan, kerugian ini lebih besar dari Pemprov DKI Jakarta yang diumumkan Gubernur Pramono Anung, yang menyebutkan kerugian mencapai Rp80 miliar. "Terjadi kerusakan fasilitas umum mulai dari halte Trans-Jakarta, aksi vandalisme serta perusakan lainnya," ungkapnya. (Ant/P-2)