Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Desa Marga Mulya, Kabupaten Bekasi, pada 6 September 2025. (MI/HO)
PERSOALAN sampah rumah tangga, khususnya plastik dan barang bekas, masih menjadi tantangan serius di tingkat desa. Minimnya pengelolaan kerap memunculkan masalah lingkungan, padahal jika diolah dengan tepat, sampah bisa menjadi produk bernilai jual dan membuka peluang peningkatan ekonomi masyarakat.
Berangkat dari kondisi tersebut, Tim Hibah BIMA 2025 Universitas Mercu Buana (UMB) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Desa Marga Mulya, Kabupaten Bekasi, pada 6 September 2025.
Program yang didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) ini mengusung tema “Optimalisasi Pemasaran Digital dan Inovasi Produk Daur Ulang untuk Meningkatkan Ekonomi Berkelanjutan.”
Ketua Tim Hibah, Abdul Rahmat menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak berhenti pada tahap sosialisasi.
“Kami ingin program ini benar-benar memberi manfaat nyata bagi ibu-ibu PKK, agar inovasi produk daur ulang bisa terus berkembang dengan dukungan pemasaran digital,” ujarnya.
Kegiatan ini melibatkan dosen UMB, Yuni Tresnawati, S.Sos, M.Ikom, dan Fachmi Khadam Haeril, M.Pd., serta dua mahasiswa, Alyssa Edwina Imad Khalid Bakhour (Manajemen) dan Yosua Ebenezer Pardede (Teknik Informatika). Acara diikuti jajaran PKK Desa Marga Mulya, termasuk koordinator PKK, Suryanti Puspasari, yang juga istri Kepala Desa.
Suryanti menyambut baik program tersebut. “Kami sudah memahami bagaimana sampah dapat diolah menjadi produk bernilai jual. Namun, yang sulit adalah keberlanjutan program dan minimnya literasi digital untuk pemasaran,” katanya.
Untuk memperkuat kapasitas peserta, panitia menghadirkan pemateri dari berbagai bidang. Anton Supriyadi, S.Kom, membawakan materi pemanfaatan sampah menjadi barang bernilai jual. Chariyanto Asfullah, SE, MM, memberikan pelatihan literasi digital dasar dan manajemen usaha mikro.
Sementara Kayla Rosantya Dewi memandu praktik fotografi produk menggunakan ponsel pintar agar hasil karya ibu-ibu PKK lebih menarik saat dipasarkan secara digital.
Melalui program ini, UMB berharap pengelolaan sampah di tingkat desa tidak hanya berhenti pada wacana, tetapi berkembang menjadi gerakan berkelanjutan. Upaya tersebut diharapkan mampu memperkuat ekonomi keluarga sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. (Z-1)


















































