Pimpin ASEAN pada 2026, Filipina Fokus Sengketa Laut Tiongkok Selatan

3 hours ago 3
Pimpin ASEAN pada 2026, Filipina Fokus Sengketa Laut Tiongkok Selatan Ilustrasi.(Al Jazeera)

MALAYSIA menyerahkan kepemimpinan blok regional Asia Tenggara (ASEAN) kepada Filipina, kemarin. Pekerjaan rumah berat berupa sengketa wilayah di Laut Tiongkok Selatan akan mendominasi agendanya ketika Manila mengambil alih pada 2026.

Filipina bersama dengan Brunei, Malaysia, dan Vietnam, memiliki klaim sengketa di Laut Tiongkok Selatan yang menghubungkan Samudra Hindia dan Pasifik. Hal ini membuat mereka berselisih dengan Tiongkok yang memiliki pernyataan kedaulatannya sendiri atas jalur perairan strategis tersebut. 

Padahal, ada putusan internasional pada 2016 yang menyimpulkan bahwa pernyataan Tiongkok itu tidak memiliki dasar hukum. Ketegangan antara Beijing dan Manila kerap terjadi dengan konfrontasi maritim terjadi secara berkala.

"Laut Cina Selatan baru menjadi area fokus ketika insiden di darat memanas dan memang telah memanas," kata seorang diplomat Asia Tenggara kepada AFP di KTT ASEAN, yang berbicara tanpa menyebut nama.

ASEAN dan Tiongkok telah merundingkan kode etik untuk mengatur perilaku di wilayah maritim yang disengketakan tersebut dengan tujuan mencapai kesepakatan tahun depan. Ini berarti lebih dari dua dekade sejak gagasan tersebut pertama kali diajukan.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang akan tetap memimpin ASEAN hingga akhir tahun, secara simbolis menyerahkan palu kepada Presiden Filipina Ferdinand Marcos pada penutupan pertemuan puncak di Kuala Lumpur. "Pada hari pertama pada 2026, ASEAN akan memulai babak baru," kata Anwar.

Cegah eskalasi

Marcos mengatakan pada KTT Kuala Lumpur bahwa ada hasil positif yang bisa diperoleh jika berkomitmen pada kerja sama dan keterlibatan yang bermakna, terutama di Laut Cina Selatan. Namun, analis geopolitik yang berbasis di Manila, Don McLain Gill, mengatakan kepada AFP bahwa meskipun Filipina diharapkan menekankan keamanan maritim, pakta apa pun yang disetujui Tiongkok kemungkinan besar tidak akan efektif. 

Para diplomat dan analis mengatakan Manila akan berupaya mencegah eskalasi lebih lanjut dan mempromosikan kerja sama dengan Beijing. Bidang-bidang kerja sama potensial meliputi meteorologi laut, yang krusial bagi keselamatan maritim, serta mekanisme untuk memastikan akses ke wilayah penangkapan ikan.

Sebagai ketua ASEAN, Filipina juga akan memikul peran blok tersebut di Myanmar yang terjerumus dalam perang saudara sejak kudeta militer pada 2021. "Penting bagi pemerintah Filipina untuk tidak membiarkan isu Laut Cina Selatan mengalahkan prioritas ASEAN lain," kata Mustafa Izzuddin, analis internasional di Solaris Strategies, Singapura.

Manila akan menghadapi tugas untuk membentuk sikap kolektif ASEAN, termasuk mengenai apakah akan mengundang kembali para pemimpin junta ke pertemuan-pertemuan regional yang mereka larang sejak kudeta. Manila juga akan mengawasi perundingan untuk menunjuk utusan tetap untuk Myanmar.

KTT Asia Timur

Di sisi lain, Indonesia mendorong kerja sama, dialog, dan kolaborasi guna memperkuat kemitraan negara-negara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur ke-20 di Malaysia pada 27 Oktober 2025. Menurut siaran pers Kemenlu di Jakarta, kemarin, Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan peran penting forum tersebut sebagai wadah dialog konstruktif para pemimpin. Negara yang memiliki kekuasaan besar dan menengah dapat bersama-sama memperkuat kepercayaan dan stabilitas kawasan.

"Di sini (KTT Asia Timur), kekuatan besar dan menengah bersatu, bukan untuk saling menekan, melainkan untuk bergerak maju bersama," ujar Sugiono. KTT Asia Timur beranggotakan 19 negara yaitu 11 negara anggota ASEAN dan delapan mitra utama ASEAN.

Negara anggota ASEAN ialah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor-Leste. Sedangkan negara mitra ASEAN ialah Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru, dan Rusia.

Sugiono pun menyatakan bahwa sentralitas ASEAN tidak hanya slogan tetapi merupakan tanggung jawab yang nyata. "Melalui KTT Asia Timur, kita dapat memperkuat tanggung jawab ini untuk memfasilitasi dialog di antara kita dengan lebih baik dengan memajukan pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) dan memperkuat kerja sama maritim dan ekonomi," ucapnya.

Konflik global

Dia juga menyoroti pentingnya komunikasi yang berkesinambungan antara AS dan Tiongkok serta menyambut baik rencana pertemuan bilateral kedua negara di Korea Selatan dalam waktu dekat. Selain itu, Sugiono menyoroti konflik global, khususnya Palestina yang terus menimbulkan penderitaan dan ketidakstabilan yang luar biasa serta menyerukan upaya bersama yang tulus guna mewujudkan perdamaian.

Dia menilai bahwa suara Tiongkok, Rusia, dan AS memiliki pengaruh yang sangat besar. Menurutnya, arah sejarah dapat diubah dan perdamaian dapat dicapai saat ketiga negara itu bersatu untuk perdamaian.

"Konflik harus diakhiri, di Palestina, Ukraina, dan tempat-tempat lain, agar setiap bangsa dapat tumbuh dalam kedamaian, martabat, dan kemakmuran," ujar Sugiono.

KTT ASEAN ke-47 berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 26-28 Oktober 2025. Timor Leste resmi menjadi negara anggota ASEAN ke-11 dalam KTT ASEAN 2025 di Malaysia. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |