
Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini menilai pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum Ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan bahwa Republik Indonesia konsisten dengan sikap politik bebas aktif.
"Kami di DPR RI akan terus mengawal dan mendukung diplomasi Presiden, termasuk melalui kerja sama antarparlemen, diplomasi parlementer di berbagai forum internasional, serta penguatan solidaritas dengan parlemen negara-negara sahabat," kata Amelia di Jakarta, hari ini.
Menurut dia, Presiden juga mengokohkan semangat multilateralisme yang adil dan inklusif melalui kepercayaan dan kontribusi nyata kepada PBB.
Dia menilai Prabowo juga meyakinkan kepada negara-negara lain bahwa kehadiran PBB harus terus menjadi instrumen efektif dalam menjaga perdamaian dan keadilan global.
"Karena itu, komitmen Indonesia kepada PBB tidak pernah surut. Bahkan, Indonesia siap menambah kontribusi pasukan perdamaian bila dibutuhkan," katanya.
Di sisi lain, dia menilai bahwa sikap Indonesia terhadap Palestina yang ditunjukan oleh Presiden di hadapan perwakilan negara-negara, merupakan sikap yang berani.
Menurut dia, Prabowo menunjukkan solidaritas terhadap Palestina sebagai bangsa yang sama-sama pernah dijajah.
"Hal ini bukan sekadar isu politik, tetapi panggilan nurani sebagai sesama keturunan Ibrahim yang bagian dari satu keluarga besar umat manusia," kata legislator yang membidangi sektor pertahanan, komunikasi, hingga hubungan luar negeri.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyerukan persatuan umat manusia di tengah perbedaan bangsa, ras, dan agama, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (22/9).
Di hadapan para pemimpin dunia, Kepala Negara menegaskan bahwa seluruh umat manusia pada hakikatnya adalah satu keluarga besar yang memiliki hak asasi yang sama.
“Kita berbeda dalam ras, agama, dan kebangsaan. Namun, hari ini kita tetap bersatu sebagai satu keluarga umat manusia," katanya di podium Markas Besar PBB, New York, AS.(Ant/P-1)