Pidato Lengkap Prabowo di Sidang PBB, Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina

2 hours ago 2
Pidato Lengkap Prabowo di Sidang PBB, Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina Prabowo Subianto.(Metro TV)

PRESIDEN RI Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) mengenai solusi dua negara bagi Palestina dan Israel. Forum ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi United Nations pada Selasa (23/9).

KTT dipimpin bersama oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. 

Sidang dibuka oleh Macron, Pangeran Faisal, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Majelis Umum PBB Annalena Baerbock, serta sambutan virtual dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Prabowo mendapat giliran berbicara setelah Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa. 

Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan sikap konsisten Indonesia mendukung solusi dua negara sebagai jalan keluar permanen dari konflik Israel-Palestina.

Presiden juga menyerukan penghentian segera kekerasan yang menimpa rakyat Palestina. 

"Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza, dan mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita," kata Prabowo dalam pidatonya.

Dia menekankan bahwa kekerasan terhadap warga sipil tidak bisa dibiarkan. Indonesia, kata Prabowo, siap berkontribusi dalam upaya menjaga perdamaian internasional. 

"Kami siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian," lanjutnya.

Pidato Presiden Prabowo, yang disampaikan dalam bahasa Inggris, menjadi salah satu suara dari negara berkembang yang menegaskan pentingnya langkah nyata dunia internasional untuk menghentikan tragedi kemanusiaan di Palestina.

Berikut terjemahan Pidato lengkap Prabowo 

Yang terhormat Presiden Prancis Emmanuel Macron, Yang Mulia Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, selaku pimpinan bersama (co-chairs) pertemuan terhormat ini, menyambut semua pihak.

Pimpinan sidang, perwakilan sidang PBB yang terhormat, Saya ingin menyampaikan penghargaan dan penghormatan tertinggi kami kepada Pemerintah Prancis dan Kerajaan Arab Saudi atas kepemimpinan dan keyakinan mereka dalam musyawarah penting ini.

Dengan sepenuh hati, kami mengenang tragedi tak terperi yang sedang berlangsung di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, kelaparan membayangi. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak berdosa. Oleh karena itu, hari ini dengan bermartabat kita berkumpul untuk mengemban tanggung jawab sejarah kita.

Tanggung jawab ini tidak hanya berbicara tentang nasib Palestina, tetapi juga tentang masa depan Israel, dan juga tentang kredibilitas PBB.

Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa. Oleh karena itu, Indonesia sekali lagi menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina.

Hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian.

Kita harus menjamin kenegaraan Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel. Dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel. 

Deklarasi New York telah menyediakan jalan damai dan adil menuju perdamaian. Kenegaraan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Harus ada perdamaian sejati bagi semua pihak.

Yang Mulia, Negara-negara terkemuka di dunia yang mengambil langkah-langkah prinsip ini, Prancis, Kanada, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka di dunia telah mengambil langkah di sisi sejarah yang benar.

Pengakuan negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar. Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan: Sejarah tidak berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, kita harus mengatasi kecurigaan, kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia. 

Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini.Kita siap menyediakan pasukan penjaga perdamaian. Terima kasih banyak. Perdamaian, perdamaian sekarang. Perdamaian segera. Kita butuh perdamaian.

Terima kasih banyak. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |