Menpora Ercik Thohir.(Dok. Kemenpora)
PERSATUAN Tinju Amatir Indonesia (Pertina) meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir, untuk turun tangan membantu menyelesaikan polemik terkait organisasi tinju Tanah Air. Hal itu menyusul dengan tak lagi diakuinya Pertina oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Wakil Ketua Umum PP Pertina, Ivanhoe Semen, menjelaskan, masalah tersebut berawal dari tidak lagi diakuinya organisasinya oleh KOI karena tidak berafiliasi dengan badan tinju dunia, Lo WB. "Saya yakin Menpora yang baru Bapak Erick Thohir akan dengan bijak melihat persoalan ini dan segera mengambil keputusan yang tegas terhadap pembelahan yang terjadi," kata Ivanhoe, dalam keterangannya, Jumat, (26/9).
Ia mengatakan, hal tersebut berpotensi menimbulkan kebingungan di kalangan atlet tinju. Hal itu juga dikhawatirkan dapat menghambat perkembangan dan prestasi para atlet.
"Kami harap Menpora bisa segera turun tangan menyelesaikan persoalan organisasi tinju baru ini yang telah menimbulkan polemik dan kebingungan," tambahnya.
"Dampak dari perpecahan ini sangat merugikan, terutama bagi para atlet dan pelatih. Mereka yang telah berjuang dan melatih atlet dari nol kini harus melihat hasil jerih payah mereka diklaim oleh pihak lain yang tidak memiliki kontribusi," kata Sri Syahril dari PP Pertina.
Pencabutan Permenpora
Sementara itu, Ivansoe mengatakan pihaknya mengapresiasi keputusan Erick Thohir yang melakukan pencabutan Permenpora No. 14 Tahun 2024. Pencabutan dilakukan dengan tujuan dan pertimbangan akan dilakukan penyederhanaan aturan.
"Ini sejalan dengan komitmennya untuk melakukan evaluasi total di dunia olahraga Indonesia," kata Ivanhoe.
Sebelumnya, Menpora Erick Thohir menyatakan, pencabutan permenpora tersebut juga sudah dikoordinasikan dengan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas. Diharap, kebijakan ini membawa dampak baik untuk olahraga di Tanah Air.
"Kita memutuskan mencabut yaitu Permenpora 14 Tahun 2024 tentang Standar Pengelolaan Organisasi Olahraga Lingkup Olahraga Prestasi. Kemenpora melakukan instrospeksi diri, kita harap stakeholder dan cabang olahraga juga melakukan hal yang sama" ujar Erick di Kemenpora, Jakarta, Selasa (23/9). (Ant/H-3)


















































