Pertanian Kini Jadi Sarana Pendidikan dan Pelestarian Tradisi di Bogor

2 days ago 11
Pertanian Kini Jadi Sarana Pendidikan dan Pelestarian Tradisi di Bogor Ilustrasi(Dok Saung Tani Kuta Madangan )

PERTANIAN bukan lagi sekadar urusan bercocok tanam. Di Lembah Megamendung, Kabupaten Bogor, sebuah inisiatif bernama Saung Tani Kuta Madangan hadir sebagai ruang untuk menguatkan ekonomi masyarakat sekaligus menjaga tradisi dan membuka akses pendidikan.

Inisiatif ini lahir dari amanat masyarakat adat Sumedang Larang yang ingin mewujudkan nilai luhur 'Insun Medal Insun Madangan', yakni ajaran warisan Prabu Tajimalela yang telah hidup berabad-abad. Melalui Saung Tani, nilai tersebut diterjemahkan menjadi praktik pertanian adat yang terintegrasi dengan peternakan dan pendidikan.

Pada seremoni penanaman perdana, 10 September 2025 lalu, Rd. Artdeansyah Dilaga menjelaskan bahwa warga menitipkan lahan seluas 24 hektar untuk dikelola berbasis adat dan budaya. Sebagai tahap awal, 1,8 hektare lahan dijadikan proyek percontohan.

“Setiap petak tanah bukan sekadar garapan, melainkan janji untuk menyejahterakan masyarakat tanpa melepaskan akar tradisinya,” ujar Artdeansyah.

Saung Tani Kuta Madangan juga tidak berjalan sendiri. Program ini didukung pendampingan teknis dari Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Bogor, sementara aspek pendidikan diperkuat oleh Emalia Foundation. Dukungan itu dinilai Maulana 'Sures' Mansyur, salah satu inisiator, sebagai bahan bakar utama untuk mewujudkan petani adat yang sejahtera dan cerdas.

“Visi Saung Tani sejalan dengan cita-cita besar bangsa: petani adat yang mampu bersaing sekaligus mengisi ruang menuju Indonesia Emas 2045,” kata Sures.

Radya Anom Rd. Luky Djohari Soemawilaga dari Karaton Sumedang Larang menambahkan agar kegiatan pertanian ini tidak melepaskan nilai budaya. 

“Insun Medal Insun Madangan harus tetap menjadi napas dari setiap langkah,” pesannya.

Bagi para penggagas Saung Tani, tradisi tak hanya hidup di cara menanam padi atau beternak, tetapi juga dalam tata kelola hasil panen, pemasaran, dan penguatan kesejahteraan petani.

Di tengah derasnya arus modernisasi, Saung Tani Kuta Madangan memilih jalur berbeda: memadukan adat dengan inovasi. Pertanian pun menjadi lebih dari sekadar produksi pangan dan menjelma ruang belajar, pusat kebudayaan, sekaligus pilar kesejahteraan masyarakat. (E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |