
PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kemandirian masyarakat melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dijalankan di Provinsi Riau.
Corporate Secretary Pertagas, Sulthani Adil Mangatur, menegaskan bahwa setiap program TJSL disesuaikan dengan potensi ekonomi lokal serta kebutuhan masyarakat agar hasilnya dapat dirasakan secara nyata. “Kami ingin setiap inisiatif membawa manfaat luas sekaligus mendorong masyarakat semakin mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Salah satu program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan adalah budidaya lebah madu trigona di kawasan Hutan Kandis, Kabupaten Siak. Pertagas bekerja sama dengan Kelompok Petani Lestari menanam 1.350 bibit pohon bunga dan buah sebagai sumber pakan lebah, sekaligus menjaga kelestarian hutan. Hasil madu yang dipanen bukan hanya meningkatkan pendapatan warga, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi murid-murid sekolah dasar setempat. Ke depan, Pertagas akan membantu fasilitasi perizinan BPOM dan sertifikasi halal agar produk madu memiliki daya saing lebih tinggi di pasar.
Selain madu, program budidaya ikan keramba jaring apung juga digalakkan untuk membuka peluang usaha baru bagi masyarakat pesisir.
Di bidang kesehatan, Pertagas menjalankan program pencegahan stunting dengan memberikan edukasi gizi, pemeriksaan medis, dan dukungan nutrisi bagi ibu hamil serta balita. Upaya ini diharapkan menekan angka stunting sekaligus meningkatkan kesadaran gizi masyarakat.
Dukungan sosial juga diberikan, salah satunya melalui pembangunan sarana ibadah di Masjid An-Nur, Dumai Selatan, serta penyaluran hewan kurban dan santunan untuk anak yatim.
Sementara dalam aspek lingkungan, Pertagas menggandeng Suku Sakai Bekalar untuk menanam 1.000 pohon di Hutan Adat Kesumbo Ampai, Bengkalis. Kegiatan ini tidak hanya menjaga ekosistem dan mengurangi emisi karbon, tetapi juga memperkuat identitas masyarakat adat yang bergantung pada hutan.
Berbagai program tersebut mengantarkan Pertagas meraih penghargaan The Best Gas Company in CSR for Society, Environment, and Economic Growth 2025. Hingga tahun ini, lebih dari 496 ribu jiwa telah merasakan manfaat langsung dari program TJSL perusahaan, mulai dari masyarakat adat, kelompok ibu dan anak, hingga komunitas lokal yang tinggal di sekitar wilayah operasi.
Pertagas ORA sendiri mengelola jaringan pipa minyak bumi sepanjang 343 kilometer yang melintasi lima kabupaten di Riau. Sulthani menegaskan, keberlanjutan operasi Pertagas tidak lepas dari dukungan masyarakat sekitar. “Karena itu, masyarakat selalu menjadi bagian penting dalam perencanaan dan pelaksanaan program TJSL kami,” tuturnya.