Rifat Sungkar.(DOK INSTAGRAM/@RIFATO)
WAKIL Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bidang Mobilitas yang juga pereli nasional, Rifat Sungkar, menekankan pentingnya regulasi yang dapat meringankan beban biaya pembalap Tanah Air.
Hal tersebut di tengah semakin banyaknya kompetisi internasional yang hadir di Indonesia, termasuk rencana kembalinya World Rally Championship (WRC) pada 2026 setelah terakhir digelar pada 1996–1997.
"Running costnya kemahalan Jadi kita harus ada pengaturan masalah fasilitas olahraga secara keseluruhan," ujar Rifat.
Ia menilai tingginya biaya yang harus ditanggung pembalap berdampak besar pada perkembangan industri olahraga bermotor nasional.
Padahal, Indonesia sudah mulai menjadi tuan rumah berbagai ajang balap internasional. Jika hal tersebut tak segera dilakukan, maka masyarakat Indonesia hanya akan menjadi penonton di ajang-ajang balap internasional.
"Harga bensinnya sepertiga, di Australia satu liternya cuma sepertiganya, racing fuel ya. Iya hal kayak gitu tuh yang penting. Gue rasa ga cuma buat rally aja, the whole motorsport," ucapnya.
Rifat menegaskan, ia terus berkomunikasi dengan pemerintah agar lahir kebijakan yang lebih berpihak kepada atlet.
"Jadi kita harus ada pengaturan masalah fasilitas olahraga secara keseluruhan. Tapi kayaknya udah lebih baik karena udah ada aturan-aturan itu yang lagi saya pelajari," kata Rifat. (I-3)


















































