Pengembangan salah satu kota mandiri di Makassar.(Dok. Info Kejadian Makassar)
Industri properti Indonesia memasuki fase penting di tengah melambatnya pasar perumahan. Meski demikian, sektor ini masih menunjukkan pertumbuhan positif.
Data dari Indonesia Property Watch (IPW) mencatatkan bahwa proyek perumahan utama mengalami kenaikan minat sebesar 15,6% pada periode Januari hingga Agustus 2025. Kondisi ini memberi momentum bagi pengembang untuk menciptakan proyek-proyek berkualitas tinggi yang mampu menjawab kebutuhan pasar.
COO FKS Land, Dimitri Tanudjaja, menegaskan bahwa pihaknya membangun Talasa City dengan visi jangka panjang untuk menciptakan kota mandiri yang berkelanjutan.
"Dengan pertumbuhan lebih dari 20% per tahun, kami melihat adanya kebutuhan besar akan hunian berkualitas di Makassar. Kami percaya dengan konsep ramah lingkungan dan fasilitas lengkap, Tallasa City akan menjadi pusat kehidupan baru yang mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia," ujar Dimitri.
Salah satu proyek yang mencerminkan perkembangan tersebut adalah Tallasa City di Makassar, Sulawesi Selatan. Dibangun oleh FKS Land, Tallasa City telah mencatatkan pertumbuhan lebih dari 20% per tahun dan berkembang pesat sebagai kota mandiri modern. Proyek ini mengusung konsep ramah lingkungan dengan memanfaatkan teknologi panel surya pada cluster terbaru, Anthura, untuk mendukung penggunaan energi terbarukan.
Dengan luas 700 hektar, Tallasa City kini menjadi rumah bagi lebih dari 4.000 kepala keluarga, dan direncanakan akan dilengkapi dengan fasilitas seperti universitas, rumah sakit, dan fasilitas hospitality.
Pengembangan Tallasa City juga mendapat pengakuan nasional. Pada ajang Golden Property Awards (GPA) 2025, Tallasa City meraih penghargaan sebagai Best Township Development Project Region Makassar and Surrounding, sementara cluster Astonia memperoleh penghargaan Best Zillenial Housing Project Region Makassar and Surrounding. Prestasi ini semakin mengukuhkan reputasi Tallasa City sebagai proyek yang relevan dengan kebutuhan pasar properti, khususnya bagi generasi muda.
Penghargaan yang diraih Tallasa City menunjukkan bahwa proyek ini bukan hanya tentang perumahan, tetapi juga sebuah standar baru dalam pengembangan kota mandiri. Konsep yang diusung mengintegrasikan aspek hunian, komersial, dan fasilitas sosial, sekaligus memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Ini menjadi contoh penting bagi pengembang lain di Indonesia, terutama di wilayah timur, untuk berfokus pada kualitas dan keberlanjutan.
Selain Tallasa City, FKS Land juga menghadirkan Alstonia, sebuah cluster yang ditujukan untuk generasi muda. Cluster ini menawarkan hunian dengan desain modern, harga terjangkau, serta berbagai fasilitas pendukung seperti sistem keamanan 24 jam dan one gate system. Alstonia memberikan pilihan hunian yang cocok bagi profesional muda dan keluarga baru yang mencari tempat tinggal dengan kualitas hidup yang tinggi.
Dengan pencapaian ini, FKS Land semakin memperkuat posisinya sebagai pelopor dalam pengembangan kota mandiri di Indonesia Timur. Perusahaan berharap proyek-proyek seperti Tallasa City dan Alstonia bisa menjadi acuan bagi pengembangan properti yang lebih berkualitas, ramah lingkungan, dan mendukung perkembangan ekonomi lokal. (Z-10)


















































