Penyelenggara di Batam Minta Maaf Ada Serpihan Kaca dalam MBG

1 month ago 15
Penyelenggara di Batam Minta Maaf Ada Serpihan Kaca dalam MBG Ilustrasi.(Dok.MI)

PROGRAM Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Batam menjadi perhatian publik menyusul adanya laporan mengenai temuan serpihan kaca pada nasi yang dibagikan kepada siswa SMAN 04 Batam, pada Selasa (23/9). Menanggapi hal tersebut, pihak penyelenggara, Sentra Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga (SPPG) menyampaikan klarifikasi serta permohonan maaf atas kejadian yang terjadi. 

Pihak SPPG juga mengakui bahwa telah terjadi kelalaian dalam proses penyiapan makanan, dan menyatakan komitmennya untuk melakukan evaluasi menyeluruh sebagai langkah perbaikan. Ketua Koordinator Wilayah SPPG MBG Batam, Defri Rinaldi, membenarkan bahwa peristiwa tersebut memang terjadi.

“Ya, memang ada kejadian itu, Pak,” ujarnya dengan tenang saat dikonfirmasi oleh Media Indonesia, pada Jumat (26/9). Lebih lanjut, ia menyarankan agar informasi mengenai kronologi kejadian dapat dikonfirmasi secara lebih rinci kepada pihak pengelola dapur yang bertanggung jawab langsung di lapangan.

Kepala Pengelola Dapur SPPG wilayah Tiban Indah II, Rafael, menjelaskan bahwa insiden bermula sekitar pukul 01.00 WIB saat tim dapur tengah melakukan persiapan memasak.

Menurutnya, salah satu juru masak bernama Agung sedang memperbaiki tutup kaca penggorengan telur, namun tanpa diduga, kaca tersebut pecah saat proses perakitan berlangsung.

“Saat kejadian, kami segera melakukan penyaringan dan pembersihan area kerja. Serpihan kaca langsung disingkirkan, dan Pak Agung sempat mengalami luka ringan di bagian lengan. Dokumentasinya juga terekam di CCTV,” jelas Rafael.

Ia menambahkan, setelah proses pembersihan selesai dan dianggap aman, proses distribusi makanan tetap dilanjutkan. Namun demikian, beberapa waktu kemudian, serpihan kaca ditemukan di salah satu porsi nasi yang diterima oleh siswa.

Rafael, selaku perwakilan manajemen SPPG MBG di wilayah Tiban Indah, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut dan mengakui adanya kelalaian dari pihaknya.

“Kami menyadari adanya kekhilafan dalam proses ini, dan dengan tulus kami memohon maaf kepada pihak sekolah serta seluruh masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi kami untuk terus berbenah,” ujarnya dengan nada penuh penyesalan.

Lebih lanjut, Rafael menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan serta memperketat prosedur keamanan pangan dalam setiap tahapan penyiapan makanan. Ia juga memastikan akan dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap alur kerja di dapur, termasuk penataan ulang area perbaikan peralatan agar benar-benar terpisah dari zona produksi, guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang..

Hingga berita ini ditayangkan, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi terkait tindak lanjut internal, termasuk apakah terdapat siswa yang terdampak lebih lanjut akibat insiden tersebut.

Pihak SPPG menyatakan kesiapan penuh untuk menjalin koordinasi dengan sekolah dalam rangka melakukan evaluasi bersama, sekaligus memperkuat pengawasan selama masa peninjauan dan perbaikan prosedur. Upaya ini diharapkan dapat mendorong penyempurnaan sistem yang ada serta memastikan kelancaran dan keamanan distribusi makanan ke depan. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |