Presiden Amerika Serikat Donald Trump.(royanews.tv)
PENUTUPAN atau shutdown pemerintahan Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan berlanjut hingga hari ini setelah Senat gagal dalam pemungutan suara untuk menyepakati rancangan undang-undang (RUU) untuk mendanai lembaga federal.
Senat Amerika Serikat pada Senin (6/10) waktu setempat kembali menolak proposal Demokrat dan Republik untuk mendanai pemerintah dan mengakhiri penutupan pemerintah, yang kini memasuki hari ketujuh, Selasa (7/10).
Proposal Demokrat gagal dengan suara 45-55, sementara RUU Republik gagal dengan suara 52-42. Keduanya membutuhkan 60 suara untuk dapat disahkan.
Sebelumnya pada Senin, Presiden Donald Trump mengatakan kegagalan pemungutan suara lainnya dapat memicu PHK di kalangan pegawai federal.
Namun, ia mengatakan bahwa ada diskusi yang sedang berlangsung dengan Partai Demokrat untuk memenuhi tuntutan mereka agar subsidi Obamacare dilanjutkan setelah akhir tahun.
Trump mengatakan setelah Senat kembali gagal meloloskan RUU pendanaan jangka pendek Partai Republik, bahwa ia akan "senang hati" bernegosiasi dengan Partai Demokrat mengenai tuntutan apa pun jika mereka mendukung upaya Partai Republik untuk membuka kembali pemerintah.
“Saya senang bekerja sama dengan Partai Demokrat dalam Kebijakan Layanan Kesehatan mereka yang Gagal, atau apa pun, tetapi pertama-tama mereka harus mengizinkan Pemerintah kita untuk dibuka kembali," tulis Trump di platform media sosialnya.
Pemimpin Minoritas Chuck Schumer merilis pernyataan tak lama setelah Trump mengatakan bahwa ada negosiasi aktif yang sedang berlangsung antara Gedung Putih dan Partai Demokrat, yang membantah klaim presiden.
"Klaim Trump tidak benar — tetapi jika dia akhirnya siap bekerja sama dengan Partai Demokrat, kami akan duduk bersama," kata Schumer.
Schumer menanggapi pernyataan Trump bahwa "kami sedang bernegosiasi dengan Partai Demokrat yang dapat menghasilkan hal-hal yang sangat baik. Dan saya berbicara tentang hal-hal baik terkait perawatan kesehatan.
Penutupan pemerintahan AS terjadi karena kegagalan menyepakati anggaran negara menjelang awal tahun fiskal baru. Kebuntuan memuncak ketika Kongres harus menyetujui dana pemerintah sebelum 1 Oktober 2025, tetapi Partai Republik yang dipimpin Trump gagal mencapai kesepakatan dengan Partai Demokrat. (ABC News/CNN/B-3)


















































