Penjualan Pertalite Turun, Negara Hemat Rp12,6 Triliun

1 month ago 35
Penjualan Pertalite Turun, Negara Hemat Rp12,6 Triliun Ilustrasi.(Dok.MI)

DIREKTUR Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyampaikan, negara berhasil melakukan efisiensi sebesar Rp12,6 triliun akibat penurunan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite. Hal ini terjadi karena sebagian konsumen pengguna RON 90 beralih ke BBM dengan RON lebih tinggi. 

Data ESDM menunjukkan, penjualan harian BBM subsidi itu turun dari 81.106 kilo liter (kl) pada 2024 menjadi 76.970 kl pada 2025, atau turun sekitar 5,10%. Sebaliknya, penjualan bensin nonsubsidi mengalami kenaikan signifikan, dari 19.061 kl pada 2024 menjadi 22.723 kl pada 2025, naik 19,21%.

Laode mengatakan, jika dikaitkan dengan besaran kompensasi, kompensasi pertalite turun dari Rp48,9 triliun menjadi diproyeksikan Rp36,31 triliun.

"Artinya, ada efisiensi sebesar Rp12,6 triliun dengan adanya shifting ini," ungkapnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Rabu (1/10).

Peningkatan juga terlihat dari pangsa pasar bensin non-subsidi. Pada 2024, market share bensin non-subsidi sebesar 11%, sedangkan pada Januari–Juli 2025, tercatat sudah meningkat menjadi 15%. 

Laode menambahkan, estimasi penjualan bensin tahun 2025 sebesar 1,4 juta kl dengan penjualan bensin non-subsidi mencapai 7 juta kl, meningkat 800 ribu kl atau 14,02%. Penjualan bensin non-subsidi BBM swasta diperkirakan 1,35 juta kl, naik 640 ribu kl atau 91,3% dibandingkan 2024. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |