Ilustrasi(Dok ist)
PENGUASAAN bahasa asing dipandang penting sebagai bekal bagi mahasiswa dalam menghadapi persaingan dunia kerja secara global.
Untuk itu, imbauan Presiden Prabowo Subianto agar penguasaan bahasa asing menjadi salah satu prioritas bagi generasi muda harus didukung perguruan tinggi dengan penyediaan lembaga pembelajaran bahasa asing.
"Kami sangat mendukung apa yang disampaikan Presiden Prabowo di berbagai kesempatan bahwa penguasaan bahasa asing sangat penting. Sebab, sekarang negara sudah tidak ada jaraknya, menghadapi persaingan dunia," kata Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof Adnan Hamid seusai acara puncak Dies Natalis ke-59 UP, di Jakarta, Sabtu (1/11).
Terakhir, lanjut Adnan, Presiden Prabowo melihat jauh ke depan soal pentingnya bahasa Portugis, dalam peta persaingan ekonomi politik secara global yang kini tidak lagi berkiblat pada kawasan Eropa dan Amerika Serikat.
"Kami sudah memulai melakukan itu, dengan menyediakan lembaga bahasa, mulai dari bahasa Inggris, Tiongkok, Arab, dan Korea. Ke depan, untuk bahasa Portugis, kami akan pelajari juga. Harapannya, lulusan kami kelak bisa bersaing secara global," kata Adnan.
Di sela rangkaian KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korsel, Jumat (31/10), Presiden Prabowo ingin menambah sekolah atau kursus bahasa Inggris guna mengasah kemampuan bahasa asing untuk pekerja migran Indonesia yang akan ke luar negeri.
Saat pertemuan bilateral dengan PM Selandia Baru Christopher Luxon, Presiden Prabowo pun meminta bantuan guru asal Selandia Baru untuk mendukung kemampuan bahasa pekerja Indonesia sebagai upaya meningkatkan kerja sama bidang pendidikan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahasa Portugis akan menjadi bahasa prioritas untuk diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia. Hal itu disampaikan Prabowo saat bertemu Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, pada 23 Oktober lalu.
Gotong royong
Pada puncak Dies Natalis ke-59 UP bertema Sepenuh Hati Merawat Pancasila, Semakin Berdampak kali tersebut, Adnan menyampaikan refleksi dari komitmen UP dalam membentuk generasi unggul dan berkarakter.
“Selama 59 tahun, Universitas Pancasila menjadi rumah bagi lahirnya generasi penerus bangsa. Kami ingin Universitas Pancasila tidak hanya menjadi kampus unggul, tetapi juga berkarakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila."
"Dengan semangat sinergi, inovasi, dan prestasi, kami bertekad mencetak lulusan yang tak hanya terampil, tetapi juga mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat serta memiliki kepedulian sosial dan semangat gotong royong,” ujar Adnan.
Pada acara puncak Dies Natalis ke-59 ini juga tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga simbol komitmen UP dalam melanjutkan perannya sebagai perguruan tinggi yang unggul, berdaya saing, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat, selaras dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan semangat kebangsaan yang terus dijaga sepenuh hati.
Puncak Dies Natalis ke-59 UP ini turut dihadiri Ketua Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) Siswono Yudo Husodo, Ketua Pengawas YPPUP Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, dan Ketua Pengurus YPPUP Prof Muhammad Anis. (H-2)


















































