Ilustrasi(Dok ist)
HARGA propertI yang terus naik dan biaya tambahan yang memberatkan membuat banyak anak muda pesimis bisa punya hunian sendiri. Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri mengambil langkah penting dengan menghapus Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Perizinan Bangunan Gedung (PBG). Dengan dihapusnya dua beban biaya terbesar tersebut, kini tidak ada lagi penghalang bagi Gen Z untuk membeli rumah pertamanya.
Penghapusan BPHTB serta PBG adalah bentuk keberpihakan negara kepada generasi muda, khususnya Gen Z, yang tengah memulai hidup mandiri. Memilih rumah pertama adalah salah satu keputusan besar dalam kehidupan pasangan muda maupun mereka yang tumbuh di era anak muda atau Gen Z. Dan keputusan mencari rumah ini tidak hanya berkaitan dengan aspek finansial, tetapi juga menyangkut kenyamanan, keamanan, dan masa depan keluarga.
Tren memilih rumah nyaman dengan harga terjangkau namun masih di sekitar kawasan mandiri Jakarta Timur, menjadi fenomena ditengah
situasi perekonomian yang kurang mendukung saat ini. Sebuah hunian Florence Village yang terletak di kawasan mandiri Jakarta Timur menjadi pilihan bagi mereka yang ingin memiliki rumah idaman maupun investasi jangka panjang.
“Sekarang pasangan muda yang lahir ditahun 2000 an atau dengan usia 25 tahun keatas maupun sering disebut Gen Z sudah tidak membutuhkan rumah dengan ruangan besar namun tetap fungsional. Nah hunian ini hadir menjawab kebutuhan yg fungsional. 2 lantai, 3
kamar tidur, 3 kamar mandi dan carport untuk 2 mobil. Jadi mereka tidak perlu membeli apartemen lagi tapi rumah yg ada tanahnya serta
bersertifikat, fasilitas lengkap, dan lokasi strategis sehingga memudahkan mobilitas. Inilah nilai jual kita,” ujar Hyronimus Yohanes , General Manager Sales & Marketing – Jakarta Garden City saat ditemui disela-sela launching Tahap 2 hunian Florence Village by Modernland di Jakarta beberapa waktu lalu.
Launching proyek ini mendapat respons yang sangat besar bagi masyarakat maupun pengunjung yang datang dari luar Jakarta maupun sekitar Jabodetabek. Antusiasme pembeli juga cukup besar, dan terbukti dari rencana pembangunan unit tahap 1 sebanyak 150
unit sudah terjual habis.
“Responsnya memang luar biasa, karena awalnya 2 minggu lalu kami melakukan produk knowledge dengan harga mulai dari 900 jutaan per unit, ternyata dalam tempo 1 x 24 jam kami bisa menjual lebih dari 80%. Dan dalam dua minggu unit kamipun sudah sold out. Sebenarnya rencananya akan kami launching bulan depan, namun karena situasi membaik maka kami manfaatkan moment ini. Bahkan hunian tahap kedua juga sudah terjual saat ini hingga 14%,” lanjut Hyronimus.
“Ini terbukti walaupun harga tahap ke 2 ini melambung hingga 11% sampai 15%, namun banyak peminat yang sudah membeli unit tersebut. Kami yakin walaupun situasi pangsa pasar property bisa dibilang lesu, namun ini adalah yang paling di cari tahun ini,” lanjutnya.
Unit tahap 1 dengan bangunan 2 lantai sendiri dibandrol dengan harga mulai dari Rp900 juta rupiah. Memiliki spesifikasi lengkap yakni 3 kamar tidur, 3 kamar mandi serta carport untuk 2 mobil. (H-2)


















































