Pengamat : Revisi APBN Dorong Belanja Agresif Tahun Depan

2 hours ago 2
 Revisi APBN Dorong Belanja Agresif Tahun Depan Ilustrasi.(Antara Foto)

DIREKTUR Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE), Mohammad Faisal mengatakan revisi APBN 2026 yang disetujui ialah pendapatan negara sebesar Rp3.153,6 triliun dan belanja negara sebesar Rp3.842,7 triliun, angka tersebut menunjukkan bahwa RAPBN 2026 defisit. Menurutnya revisi APBN itu untuk mendorong belanja yang lebih agresif tahun depan.

"Kalau saya lihat perubahan revisi daripada RAPBN 2026, ini memang merespons daripada kondisi pada saat sekarang, di mana pemerintah menjadi lebih agresif untuk mendorong belanja. Saya pikir ini ada banyak kaitannya dengan tambahan-tambahan stimulus yang baru, terutama yang baru kemarin dikeluarkan untuk memberikan efek lebih besar untuk mengangkat permintaan domestik dan mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada tahun ini dan juga di tahun depan tentu saja untuk 2026," ucap Faisal saat dihubungi, Kamis (18/9).

Faisal menilai, pemerintah masih berfokus mengangkat demand sehingga pemerintah sendiri menggenjot belanja dan berdampak kepada peningkatan defisit.

"Saya melihat juga dari sisi pendapatan juga tidak ada kenaikan signifikan karena juga saya pikir memperhatikan dari kondisi ekonomi 2026 untuk memberikan ruang pemulihan yang lebih besar, bahkan harapannya tumbuh lebih tinggi," bebernya.

Di samping itu, Faisal menyoroti kenaikan pendapatan pemerintah yang menjadi tanda pemerintah mengharapkan target penerimaan yang lebih tinggi.

"Ini tentu saja perlu harus dievaluasi lagi nanti supaya tidak terjadi gap antara target dengan realisasi kalau memang kondisinya belum memungkinkan untuk mendorong peningkatan terlalu tinggi. Tapi yang jelas kalau dilihat dari sisi defisit jadinya lebih lebar yaitu konsekuensi saya pikir dengan tambahan belanja yang ada," tegasnya.

Akan tetapi Faisal juga memberikan catatan bahwa dengan tambahan belanja tersebut, pemerintah bisa memantau efisiensi pos-pos belanja yang vital dengan biaya yang lebih rendah. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |