Penelitian Ungkap Dampak Negatif Isolasi Diri ke Kesehatan Mental

2 hours ago 1
Penelitian Ungkap Dampak Negatif Isolasi Diri ke Kesehatan Mental Ilustrasi.(freepik)

MENARIK diri dan mengisolasi  berdampak pada kesehatan mental. Berdasarkan penelitian berjudul Human social isolation and stress: a systematic review of different contexts and recommendations for future studies bahwa isolasi fisik juga dapat disertai dengan terputusnya kontak sosial dengan keluarga, teman, dan orang-orang terdekat. 

Penelitian tersebut juga dilakukan pada orang yang tinggal di daerah terisolir seperti antartika, orang yang bertugas di kapal selam atau misi ke luar angkasa, hingga pada orang yang melakukan isolasi saat pandemi covid-19.

Penelitian mencatat berbagai situasi yang menuntut seseorang menjauh dari rutinitas dan kontak sosial.

Peneliti menegaskan bahwa meski alasan dan lingkungannya berbeda, isolasi selalu menjadi faktor stres karena memutus interaksi sosial dan kebiasaan sehari-hari.

Serangkaian studi yang termasuk dalam tinjauan ini melaporkan bahwa semakin lama orang tinggal dalam isolasi, semakin tinggi insidensi hasil psikologis yang merugikan. Selain itu, dampak isolasi individu dari rutinitas dan kontak sosial fisik bisa alami stres psikologis, termasuk gangguan emosional, perilaku, dan kognitif, serta masalah tidur.

Gangguan psikologis, masa isolasi yang lama memicu kecemasan, depresi, mudah marah, hingga gangguan tidur. Fenomena third quarter effect juga tercatat, yaitu meningkatnya kesulitan emosional ketika isolasi memasuki pertengahan waktu.

Masalah fisik, stres akibat keterasingan dapat meningkatkan tekanan darah, menurunkan kekebalan tubuh, dan berisiko memicu penyakit kronis.

Kualitas hidup menurun, ternyata ruang tinggal sempit dan kurangnya dukungan sosial memperparah ketegangan. Sebaliknya, dukungan emosional dari keluarga atau teman melalui komunikasi daring terbukti menurunkan tingkat stres. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |