
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, pendidikan berkualitas merupakan kebutuhan yang mendesak untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) nasional yang kompetitif di kancah global.
"Mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi setiap anak bangsa merupakan kebutuhan yang mendesak untuk direalisasikan sebagai bagian proses pembangunan SDM nasional," katanya, dalam keterangan tertulis, Senin, (15/9).
Bank Dunia dalam laporannya pada tahun 2020 yang berjudul The Promise of Education in Indonesia memperingatkan bahwa learning poverty (kemiskinan pembelajaran) yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan produktivitas nasional. Sebaliknya, investasi dalam pendidikan bermutu memiliki Return on Investment (ROI) yang sangat tinggi.
Menurut Lestari, catatan tersebut harus mendapatkan perhatian serius dan dipahami semua pihak, bahwa keberhasilan pencapaian pembangunan di sektor pendidikan dapat mempengaruhi produktivitas nasional.
Apalagi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 menunjukkan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk jenjang SMA/Sederajat masih berada di angka 79,77%. Artinya, masih banyak anak Indonesia yang tidak dapat mengakses pendidikan menengah.
Sementara itu, tambah Rerie, Program for International Student Assessment (PISA) 2022 yang dirilis Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menempatkan Indonesia di peringkat bawah dalam kemampuan membaca, matematika, dan sains. Skor Indonesia untuk membaca (359), matematika (366), dan sains (383) masih di bawah rata-rata negara OECD.
"Dengan mendesaknya kehadiran pendidikan yang berkualitas dan kondisi kemampuan pelajar Indonesia yang relatif rendah, dibutuhkan upaya yang lebih lagi untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi setiap anak bangsa," katanya.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap dukungan para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat segera diwujudkan, sebagai bagian dari upaya untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing di masa depan. (H-3)