Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan memulai program penanaman sorghum di Kabupaten Cirebon.(MI/NURUL HIDAYAH)
PEMERINTAH Kabupaten Cirebon melakukan penanaman sorghum di lahan UPTD Balai Benih Padi dan Palawija, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Tanaman sorghum menjadi alternatif pangan baru.
Penanaman sorghum dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan dan Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, Jumat (3/9).
“Alhamdulillah hari ini dilaksanakan penanaman bibit sorghum seluas 2 hektare di lahan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang ada di Plumbon, Kabupaten Cirebon,” tutur Erwan.
Dia menjelaskan, sorghum merupakan inovasi pengganti beras yang lebih efektif karena satu kali tanam bisa tiga kali panen, tidak seperti padi yang harus dicabut dan ditanam kembali.
Sorghum yang ditanam oleh PT Danantara Indonesia bersama Universitas Pasundan ini tidak hanya ramah terhadap kondisi tanah, tetapi juga lebih hemat biaya tanam.
“Kementerian Pertanian sudah memberi dukungan penuh dengan menyiapkan lahan 5.000 hektare untuk pengembangan sorghum di berbagai daerah. Salah satunya di Cirebon 8 hektare dan di Majalengka 20 hektare,” tutur Erwan.
Ada pula di Garut 50 hektare dan di Kabupaten Sukabumi. Penanaman sorghum juga akan dilakukan di Indramayu dan Subang.
“Kami berharap pemerintah daerah bisa menginventarisasi lahan-lahan tidak produktif agar dimanfaatkan untuk sorghum. Dengan begitu, ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden bisa benar-benar terwujud,” tambahnya.
Menurut Erwan pengembangan sorghum menjadi salah satu kunci untuk mengurangi ketergantungan impor pangan.
“Kita ke depan tidak lagi impor beras, tidak lagi impor palawija. Kita harus mandiri. Untuk di Cirebon, 2 hektare ini akan dijadikan lahan pembibitan. Tahun depan ditargetkan bisa diperluas menjadi 18 hektare,” tandasnya.
Peluang besar
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyebut penanaman sorghum merupakan peluang besar bagi masyarakat, terutama yang memiliki lahan tandus.
“Kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kegiatan ini. Mudah-mudahan penanaman sorghum di Kabupaten Cirebon semakin berkembang,” tmbahnya.
Dia memaparkan sorghum memiliki banyak keunggulan dibanding padi. Selain bisa dipanen tiga kali dalam setahun dengan sekali tanam, harga sorghum di pasaran juga relatif lebih tinggi.
“Tadi saya lihat ada contoh bahan sorghum ini yang sekilonya sampai Rp40 ribu. Selain itu, sorghum juga baik untuk kesehatan, terutama bagi penderita diabetes, serta cocok dijadikan makanan diet,” jelas Imron.
Ke depannya dia berharap masyarakat yang memiliki lahan kurang produktif di Cirebon bisa ikut menanam sorghum sebagai komoditas alternatif.
“Sorghum ini bisa ditanam di tanah tandus. Jadi ini peluang bagi masyarakat. Selain menguntungkan secara ekonomi, juga ikut mendukung program ketahanan pangan nasional sebagaimana yang dianjurkan Presiden Prabowo Subianto,” tandasnya.


















































