2 hours ago
3
Petugas mengecek fisik kendaraan roda dua milik warga di Kantor Samsat Kawaluyaan, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/6/2025).(Antara/ Raisan Al Farisi)
GUNA merampungkan target pembayaran pajak kendaraan, Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah (UPPD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah berinisiatif melakukan jemput bola pembayaran pajak masyarakat.
Hal itu, menurut Kepala Seksi Pajak Kendaraan Bermotor UPPD Temanggung, Tutik Tusmiyati, sudah dilakukan sejak awal September ini. "Dari awal September kami sudah menjalankan metode door to door untuk mengejar tunggakan dari tahun 2024 ke bawah. Terkait hal ini kami melibatkan pihak ketiga termasuk BUMDes,"ujar Tutik kepada wartawan, Minggu (14/9).
Ia menyebutkan, hingga kini sedikitnya ada 11.420 objek kendaraan yang belum menunaikan kewajibannya. Karena itu, pihaknya melakukan berbagai strategi guna menyelesaikan tunggakan tersebut. Salah satu upaya adalah program Sengkuyung Prioritas, yakni menyasar tunggakan pajak di tahun berjalan (2025) dengan mengirimkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD) melalui perangkat desa.
Menurut dia, metode jemput bola ini juga digunakan untuk pendataan ulang, mengingat banyak kendaraan yang bisa jadi dijual, hilang, atau pemiliknya pindah. Kondisi ini membuat data piutang tidak akurat.
Berdasarkan data per Agustus 2025, realisasi penerimaan pajak kendaraan baru menyentuh 58,43 persen atau sekitar Rp40,9 miliar dari target Rp70 miliar. Adapun untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), realisasinya lebih rendah lagi, yakni 37,85 persen atau Rp 12,6 miliar dari target Rp33,4 miliar.
Upaya lain dilakukan dengan menjalankan program ‘Gadis Pantura’ atau Gerakan Disiplin Pajak untuk Rakyat. Petugas UPPD menyambangi rumah sakit, instansi, dan tempat parkir untuk memeriksa langsung masa berlaku pajak kendaraan, baik pribadi, maupun dinas.
"Warga yang terlambat membayar pajak, akan diberi informasi secara humanis. Kami juga menyosialisasikan pentingnya membayar pajak tepat waktu," pungkasnya. (M-1)
