Pemerintah AS membatalkan hampir US$8 miliar dana iklim dan menangguhkan US$18 miliar proyek infrastruktur di New York. (White House)
PEMERINTAHAN Donald Trump melalui Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB) mengumumkan pembatalan miliaran dolar dana yang sebelumnya dialokasikan untuk proyek iklim dan infrastruktur, mayoritas di negara bagian yang dipimpin oleh Partai Demokrat.
Direktur OMB, Russ Vought, menyatakan hampir US$8 miliar dana yang ia sebut sebagai “Green New Scam funding” dibatalkan karena dianggap hanya mendukung agenda iklim kubu Demokrat. “Proyek-proyek ini tersebar di negara bagian seperti California, Colorado, Connecticut, Hawaii, Illinois, Maryland, Massachusetts, Minnesota, New Jersey, New Mexico, New York, Oregon, Vermont, dan Washington,” tulis Vought di platform X pada Rabu (1/10).
Dari 16 negara bagian yang terkena dampak, hanya New Hampshire dan Vermont yang memiliki gubernur dari Partai Republik. Hingga kini, detail proyek apa saja yang dibatalkan belum diumumkan secara resmi.
Tak hanya itu, Vought juga mengungkapkan bahwa sekitar US$18 miliar untuk proyek infrastruktur di New York City ditangguhkan. Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk memastikan dana federal tidak digunakan dalam program yang dianggap bertentangan dengan konstitusi terkait kebijakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI).
Reaksi Politik
Keputusan ini menuai kritik tajam, termasuk dari anggota Partai Republik asal New York, Mike Lawler. Dalam pernyataannya di X, Lawler menegaskan dirinya menentang pemotongan dana yang merugikan warganya.
“Kantor saya sejak Selasa pagi telah aktif menekan Gedung Putih agar membatalkan keputusan ini dan memulihkan pendanaan penuh,” tulis Lawler. Ia menambahkan bahwa pemotongan dana infrastruktur dan kontra-terorisme akan melemahkan upaya melindungi keselamatan warga sekaligus memperlambat pertumbuhan ekonomi kota.
Sementara itu, para pemimpin Demokrat di Kongres, termasuk Senate Minority Leader Chuck Schumer dan House Minority Leader Hakeem Jeffries, juga diperkirakan akan menentang keras kebijakan ini. Kedua tokoh tersebut berasal dari New York, yang menjadi salah satu wilayah paling terdampak.
Dampak ke Depan
Hingga kini, Departemen Energi AS belum memberikan keterangan resmi mengenai proyek mana yang pasti dibatalkan. Namun, keputusan ini menambah ketidakpastian di tengah risiko shutdown pemerintah AS dan perdebatan panjang soal arah kebijakan energi serta prioritas infrastruktur nasional.
Dengan pembatalan dana besar-besaran ini, masa depan proyek-proyek energi bersih dan pembangunan infrastruktur di sejumlah negara bagian kunci masih menggantung. Banyak pihak khawatir langkah ini akan menghambat transisi energi hijau sekaligus memperburuk kondisi ekonomi daerah yang sangat bergantung pada investasi federal. (CNN/Z-2)


















































