Ilustrasi.(freepik)
SATUAN Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 (Cs-137) dan Kesehatan Pada Masyarakat Berisiko Terdampak dibentuk untuk kasus cemaran radiasi Cs-137 yang terdeteksi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten.
Satgas ini diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dengan Ketua Harian Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq. Di bawah komando Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, langkah-langkah intensif terus dilakukan untuk melindungi keselamatan masyarakat dan lingkungan dari dampak paparan bahan radioaktif.
Kasus ini telah ditetapkan sebagai kejadian khusus oleh pemerintah. Seluruh sumber daya lintas sektor dikerahkan untuk mempercepat penanganan dan memastikan kawasan terdampak kembali aman. Pemerintah juga menekankan pentingnya sinergi, keterbukaan informasi, dan partisipasi publik dalam proses pemulihan lingkungan hidup.
"Kerja sama lintas sektor, keterlibatan masyarakat, dan keterbukaan informasi publik menjadi kunci. Dukungan dari seluruh elemen diharapkan dapat memperkuat upaya menjaga keselamatan lingkungan dan kesehatan masyarakat dari risiko kontaminasi bahan radioaktif,” tegas Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq.
Hingga Kamis, 2 Oktober 2025, Tim Satgas Bidang I Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Sumber Radiasi yang berada di bawah koordinasi Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH/BPLH, Rasio Ridho Sani, telah melakukan serangkaian upaya dekontaminasi menyeluruh.
Material dengan tingkat radiasi tinggi berhasil diangkat menggunakan peralatan berat dan dipindahkan ke fasilitas penyimpanan sementara (interim storage) milik PT PMT. Untuk mencegah paparan, truk pengangkut dilengkapi dinding ruang angkut berlapis plat timbal guna melindungi pengemudi dan lingkungan sekitar.
Di salah satu titik terkontaminasi, yaitu Lokasi F, sekitar dua jumbo bag material dan enam drum High-Density Polyethylene (HDPE) dengan kadar radiasi tinggi berhasil diamankan. Secara total, hingga 2 Oktober 2025, dari lokasi A dan F telah diangkat sedikitnya 20 drum, 17 jumbo bag, dan 3 pallet. Proses pengangkatan akan terus dilakukan hingga seluruh area yang terpapar Cs-137 dinyatakan bersih.
Sepanjang pelaksanaan dekontaminasi di lokasi A dan F, Tim Satgas didampingi oleh Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) guna memastikan keselamatan pekerja dari paparan radiasi berlebihan. Untuk mencegah kontaminasi meluas, Tim Satgas Brimob KBRN Polri juga melakukan pengawasan ketat terhadap kendaraan yang keluar-masuk kawasan industri.
Dari sisi kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan telah melakukan pemeriksaan terhadap 1.562 pekerja di kawasan industri dan permukiman sekitar hingga radius 5 kilometer. Bagi yang terindikasi terpapar radiasi, pemerintah telah memberikan obat prussian blue, penawar racun yang berfungsi mengeluarkan radionuklida Cs-137 dari tubuh.
Ke depan, Satgas akan melanjutkan kegiatan dekontaminasi lanjutan di seluruh titik terdeteksi paparan Cs-137 serta melakukan pemetaan ulang (remapping) untuk memastikan tidak ada sumber radiasi yang terlewatkan. (H-4)


















































