
PEMBUNUHAN Iryna Zarutska, pengungsi Ukraina berusia 23 tahun, di sebuah kereta di Carolina Utara, bulan lalu, kembali memicu kekhawatiran publik tentang keamanan di Amerika Serikat.
Sebuah video yang dirilis Charlotte Area Transit System menunjukkan Zarutska duduk di kereta ketika ia ditusuk dari belakang beberapa kali dalam serangan yang tampaknya acak. Pelaku, Decarlos Brown Jr, 34, kini didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama. Video yang cukup grafis itu tersebar luas di media sosial, menarik perhatian influencer, komentator, dan politisi.
Wali Kota Charlotte menyebut pembunuhan itu sebagai "kegagalan tragis sistem peradilan dan hakim". Ia berjanji menempatkan lebih banyak petugas di jalur transportasi umum.
Presiden Donald Trump mengirimkan "kasih dan harapan" kepada keluarga Zarutska, menyebut kematiannya sebagai "mengerikan". “Ada orang jahat. Kita harus bisa menangani itu. Jika tidak, kita tidak punya negara,” ujarnya.
Penegakan Hukum
Kasus ini mencuat di tengah ancaman Trump untuk memperketat penegakan hukum di kota-kota yang dikelola oleh Partai Demokrat.
Dalam obituari daring, keluarga Zarutska menceritakan bahwa ia melarikan diri dari perang di Ukraina bersama ibu dan saudaranya pada 2022, dan "dengan cepat menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya di Amerika Serikat". Mereka menyebut Zarutska sebagai "seniman berbakat dan penuh semangat", pencinta hewan, dan "paling bahagia saat dikelilingi keluarga dan orang-orang tercinta".
Gubernur North Carolina, Josh Stein, menyatakan dirinya "terkejut" atas rekaman pembunuhan itu. Ia menyerukan penambahan polisi di lapangan dan mendorong legislatif negara bagian untuk mengesahkan paket penegakan hukum guna mengatasi kekosongan personel di kepolisian dan menindak kejahatan kekerasan.
Kasus ini juga menimbulkan kritik terhadap sistem peradilan, terutama mengapa Brown bisa bebas meski memiliki catatan kriminal panjang. Berdasarkan catatan, ia pernah dihukum atas perampokan bersenjata, pencurian berat, dan pembobolan rumah, serta menjalani delapan tahun penjara karena perampokan dengan senjata berbahaya. Brown juga dilaporkan mengalami masalah kesehatan mental dan tunawisma.
Wali Kota Charlotte, Loresa Lyles, menekankan perlunya solusi untuk menghadapi pelaku berulang yang tidak mendapat konsekuensi hukum dan orang dengan gangguan mental yang dibiarkan berkeliaran di jalanan.
Ibu Brown, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada media lokal WSOC-TV bahwa serangan tersebut sebenarnya bisa dicegah.
Beberapa politisi Partai Republik menyoroti kasus ini. Rep. Brenden Jones menilai kematian Zarutska akibat "puluhan tahun jaksa dan sheriff Demokrat yang menempatkan agenda progresif di atas keselamatan publik." Sementara Rep. Randy Fine dari Florida menyatakan akan mengajukan legislasi untuk menuntut hakim yang membebaskan pelaku berulang yang kemudian melakukan kejahatan baru.
Di sisi lain, District Attorney Mecklenburg County, Spencer Merriweather, menekankan tantangan menahan pelaku dengan masalah kesehatan mental. Ia mengatakan banyak tersangka dirawat di rumah sakit sementara pengadilan menunggu mereka siap secara mental untuk diadili.
Kasus Zarutska menyoroti perdebatan panas antara keselamatan publik, penegakan hukum, dan tantangan menangani pelaku dengan gangguan mental, yang kini menjadi sorotan nasional. (BBC/Z-2)