Petugas mengevakuasi jasad korban reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny.(Antara)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pembersihan puing reruntuhan gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah selesai dilakukan. Alat-alat berat pun sudah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
"Sudah tidak ada lagi aktivitas alat berat di lokasi kejadian," kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan, Selasa (7/10).
Ia menjelaskan, potongan beton bangunan dan puing lainnya yang sebelumnya menumpuk lokasi kejadian, kini telah disingkirkan. Seluruh petugas pencarian dan pertolongan (Search and Rescue-SAR) pun telah memastikan tidak ada lagi korban jiwa yang ditemukan.
"Tandanya operasi SAR di bawah koordinasi Basarnas telah selesai dilakukan," ujarnya.
Dari seluruh rangkaian operasi SAR yang telah dilakukan, didapatkan 61 jenazah dari balik puing reruntuhan, termasuk tujuh potongan bagian tubuh yang saat ini masih proses identifikasi oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI).
Tujuh potongan tubuh sampai saat ini belum dapat dipastikan apakah berasal dari dua korban yang menurut data posko darurat masih dalam pencarian. Ia mengatakan, kepastian identitas potongan tubuh itu akan segera diketahui setelah seluruh proses identifikasi selesai dilakukan.
"Masih ada dua dari data kami sebelumnya masih dalam pencarian, tetapi ada tujuh body part (potongan bagian tubuh) yang ditemukan. Nanti kita akan tunggu proses DVI untuk memastikan apakah itu adalah dari dua korban itu tadi," jelasnya.
Sementara itu, jumlah korban secara keseluruhan tercatat ada sebanyak 165 jiwa, di mana sebanyak 104 dinyatakan selamat dengan rincian, 4 masih dalam perawatan, 99 telah kembali kerumah setelah perawatan dan satu jiwa tidak memerlukan perawatan. (E-3)


















































