
SELAIN sarana konsolidasi, pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Jawa Timur (Jatim) juga menjadi ajang proyeksi dan penetapan target partai lima tahun ke depan.
Pelantikan pengurus Hanura Jatim periode 2025-2030, dilakukan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) DPP Hanura, Oesman Sapta Odang (Oso), di Surabaya, Jumat (12/9) malam. Tampak pula sejumlah elite DPP Hanura, seperti Sekretaris Jenderal (Sekjen) Benny Rhamdani, Bendahara Umum Surpani Sulaiman, serta Wakil Ketua Umum Akhmad Muqowam dan Patrice Rio Capella.
Kegiatan itu juga dihadiri perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta pimpinan partai politik se-Provinsi Jatim. Anggota DPRD dan ratusan kader Hanura Jatim juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam arahannya, Oso meminta semua pengurus dewan pimpinan cabang (DPC) atau pengurus tingkat kabupaten dan kota Jatim segera merampungkan pembenahan struktur pengurus anak cabang (PAC) dan pengurus ranting.
Dia menargetkan semua pengurus PAC atau pengurus tingkat kecamatan dan pengurus ranting (tingkat kelurahan/desa), hingga anak ranting (tingkat RT/RW) harus terbentuk pada pertengahan 2026.
"DPC harus sudah membentuk ranting dan anak rantingnya pada pertengahan 2026. Juni 2026 ranting dan anak ranting harus diselesaikan oleh DPC-DPC," tegas Oso dalam pidato sambutannya.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2017-2019 itu menambahkan, DPP Hanura akan melakukan evaluasi secara berkala, dan telah memiliki sistem untuk memantau proses pembentukan struktur tersebut. Oso meminta target itu benar-benar terpenuhi, jika tidak pihaknya akan mengambil langkah tegas.
"Bilamana saudara sekalian tidak mampu menyelesaikan itu, otomatis saya ganti. Sebab, masih banyak yang mampu dan mau bekerja keras untuk kepentingan rakyat. Kita harus bisa berkomunikasi dan membawa organisasi tumbuh bersaman rakyat, bukan cuma janji-janji rakyat," tuturnya.
Oso menekankan, pembentukan pengurus ranting dan anak ranting sangat penting. Sebab, Hanura mempunyai tanggung jawab, untuk memenuhi janji-janji politiknya kepada rakyat.
"Kita harus bertanggung jawab kepada rakyat yang sudah kita beri janji. Sebab, organisasi yang sudah berjanji kepada rakyat, tapi tidak memenuhi janjinya, pasti ditinggalkan rakyat," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Hanura Jatim Sumarzen Marzuki, menuturkan pelantikan tersebut mengukuhkan 65 pengurus DPD Jatim, ditambah jajaran ketua, sekretaris, bendahara (KSB) dari 38 DPC se-Provinsi Jatim. Dia memastikan seluruh kader dan pengurus Hanura Jatim akan bekerja keras mengembalikan kejayaan partai di Bumi Majapahit.
"Target minimal kami, 62 kursi DPRD kabupaten dan kota se-Jawa Timur, serta lima kursi DPRD Provinsi Jawa Timur. Problem utama kemarin, struktur pengurus di akar rumput belum optimal. Ke depan, kami akan menjalankan arahan DPP, membenahi kinerja pengurus hingga tingkat anak ranting," ucapnya.
Sumarzen menerangkan, struktur DPD Hanura Jatim periode 2025–2030 terdiri satu ketua, 19 wakil ketua, 11 koordinator cabang (korcab), sesuai jumlah daerah pemilihan (dapil). Kemudian, dewan penasihat, dewan pakar, hingga unsur sekretaris dan bendahara.
Dia mengungkapkam, sejumlah tokoh dari kalangan pesantren, pengusaha, ormas, hingga generasi muda ikut masuk dalam kepengurusan. "Tidak ada pengurus lama yang ditinggalkan. Mereka ditempatkan dalam posisi strategis seperti dewan penasihat, dewan pakar, maupun korcab," tandasnya. (P-2)