
KEBERADAAN Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) dipandang penting sebagai simpul konektivitas yang mampu memangkas waktu tempuh, memperlancar arus logistik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Sumatra. Infrastruktur ini diharapkan menjadi penggerak lahirnya pusat-pusat pertumbuhan baru serta menghadirkan nilai tambah bagi masyarakat di sekitar ruas tol.
Hal itu terungkap dalam talkshow bertemakan Konektivitas Sumatra dalam mendukung program Asta Cita untuk mewujudkan aspirasi masyarakat sebagai Pelanggan, di Univesitas Riau, Pekanbaru, Riau.
Asisten Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan M Firdausi Manti mengatakan dukungan pemerintah amat penting dalam memastikan manfaat pembangunan JTTS dapat dirasakan masyarakat secara luas.
“Lewat pembangunan JTTS, diproyeksikan terjadi penambahan tenaga kerja sebesar 1,54 juta orang. Investasi JTTS ini juga berpotensi menambah output ekonomi hingga Rp171 triliun di Sumatra Utara, Rp196 triliun di Riau, dan Rp63 triliun di Jambi,” tutur Firdausi.
Pengamat ekonomi Universitas Riau Dahlan Tampubolon menekankan dampak positif infrastruktur sangat bergantung pada ekosistem pendukung. “Kolaborasi erat pemerintah, BUMN, akademisi, komunitas, dan masyarakat akan memastikan infrastruktur tidak hanya menjadi bangunan fisik, tetapi juga penghubung pertumbuhan ekonomi, jalur logistik nasional, dan penguat daya saing Sumatra,” paparnya.
Sejalan dengan pandangan itu, Hutama Karya terus memperkuat nilai tambah JTTS melalui berbagai kampanye yang berfokus pada pelanggan. Salah satunya adalah kampanye Sumatra Sudah Dekat yang menggambarkan peran JTTS dalam memangkas jarak dan mendorong ekonomi wilayah sekitar.
EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) Adjib Al Hakim menyampaikan Hutama Karya menilai kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam keberlangsungan bisnis jalan tol.
Ini terungkap dalam hasil survei Customer Satisfaction Index (CSI) 2024 PT Sucofindo di 11 jalan tol Hutama Karya menunjukkan nilai 4,86 dari skala 1–5 atau setara 97,12%, meningkat dari 4,83 pada 2023. “Kami menargetkan angka ini terus meningkat, sekaligus berharap setiap pengguna jalan dapat merasakan peningkatan layanan yang kami hadirkan. Bagi kami, pelanggan bukan hanya pengguna jalan tol, melainkan mitra yang tumbuh bersama pembangunan infrastruktur."
"Kami berharap layanan ini semakin mendukung aktivitas masyarakat, mempererat silaturahmi, dan memberi manfaat nyata bagi kehidupan sehari-hari,” papar Adjib.
Sebelumnya, dalam memeriahkan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas), Hutama Karya juga menggelar serangkaian kegiatan apresiasi pelanggan secara serentak di seluruh ruas tol yang dikelola.
Ruas tol itu yakni tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, Palembang-Indralaya, Indralaya-Prabumulih, Bengkulu-Taba Penanjung, Betung-Jambi, Pekanbaru-Dumai, Pekanbaru-XIII Koto Kampar, Padang-Sicincin, Indrapura-Kisaran, Binjai-Pangkalan Brandan, hingga Sigli-Banda Aceh, serta ruas tol JORR Seksi S dan Akses Tanjung Priok.
Adjib menyatakan Harpelnas menjadi momen penting untuk menunjukkan apresiasi perusahaan bagi pengguna tol sebagai pelanggan setia.
“Dalam rangkaian Harpelnas 2025, kami mengadakan berbagai kegiatan interaktif di rest area serta membagikan merchandise edisi khusus sebagai bentuk apresiasi bagi pengguna jalan. Aktivitas ini diharapkan jadi ajang untuk meng-engage perusahaan dan pengguna jalan,” ujar Adjib.
Pada booth activation di beberapa titik rest area, pengunjung dapat berfoto di photobooth, mengikuti kuis berhadiah, serta mendapatkan merchandise menarik. Secara online melalui akun resmi media sosial @HutamaKaryaTollRoad, lomba photo contest juga digelar.
"Secara simbolis, khusus di tol Pekanbaru-Dumai, pembagian merchandise berupa kartu uang elektronik berisi saldo hingga tumbler eksklusif edisi Harpelnas dilakukan EVP Divisi Operasi & Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya Dwi Aryono Bayuaji yang menyapa pelanggan di Gerbang Tol Pekanbaru. Untuk ruas tol lain dibagikan langsung oleh kepala regional masing-masing ruas tol secara acak," tutup Adjib. (H-2)