PROYEK strategis nasional Jembatan Batam–Bintan kian menunjukkan progres signifikan. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPP) sedang menyelesaikan tahap akhir review dokumen teknis rinci pembangunan atau Detail Engineering Design (DED) jembatan penghubung Pulau Batam–Tanjungsauh. Kepala Dinas PUPP Kepri, Rodi Yantari, mengatakan proses review DED untuk jembatan sepanjang 2,12 kilometer tersebut ditargetkan rampung pada 2025.
Ia menjelaskan, hasil penyempurnaan desain ini mengacu pada data survei dan investigasi tanah dilaksanakan Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kepri. “Review DED Jembatan Batam–Tanjungsauh ini merupakan hasil tindak lanjut dari survei dan penyelidikan tanah oleh Kementerian PU. Kami menargetkan rampung tahun depan,” katanya, Minggu (2/11).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa untuk ruas jembatan yang menghubungkan Tanjungsauh–Pulau Buau–Pulau Bintan sepanjang 5,6 kilometer, penyempurnaan desain dasarnya akan dilakukan oleh Kementerian PU. “Penyusunan DED untuk jembatan Tanjungsauh–Pulau Buau–Pulau Bintan akan segera dimulai oleh Kementerian PUPR dengan berpedoman pada basic design yang telah disusun Pemprov Kepri melalui Dinas PUPP,” jelasnya.
Menurut dia, perkembangan penyusunan DED dan basic design tersebut telah dipaparkan secara komprehensif kepada Komisi V DPR RI saat kunjungan kerja reses pada Rabu (28/10). Dalam kesempatan itu, pemerintah daerah memaparkan kesiapan teknis pembangunan jembatan yang akan menjadi ikon baru Provinsi Kepri tersebut.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama Wakil Gubernur Nyanyang berharap proyek Jembatan Batam–Bintan dapat segera terealisasi. Ansar menilai keberadaan jembatan tersebut akan memperkuat konektivitas antarwilayah serta memberikan dampak besar terhadap peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Pulau Batam dan Bintan.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Komisi V DPR RI bersama Gubernur Ansar dan Wakil Gubernur Nyanyang juga meninjau lokasi landing point proyek di Kabil, Batam. Turut hadir perwakilan dari Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menyebut hasil paparan teknis yang disampaikan pemerintah daerah menunjukkan kesiapan penuh pelaksanaan proyek tersebut. “Semua dokumen dan desain sudah lengkap. Kami melihat proyek ini siap dilaksanakan tanpa kendala berarti,” tegas Lasarus.
Sebagai informasi, Jembatan Batam–Bintan direncanakan memiliki total panjang 7,6 kilometer yang membentang dari Pulau Batam–Tanjungsauh–Pulau Buau–Pulau Bintan. Proyek yang diproyeksikan menelan investasi sekitar Rp16 triliun–Rp17 triliun itu diharapkan menjadi tonggak baru pembangunan infrastruktur di Kepri serta membuka peluang ekonomi baru di kawasan barat Indonesia. (H-1)


















































