
PANGAN menjadi kebutuhan dasar dalam kehidupan makhluk hidup untuk mencukupi gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, baik makanan atau minuman. Namun, di tengah dua musim yang dialami oleh Indonesia yaitu musim kemarau dan musim penghujan, ketersediaan air tanah yang dibutuhkan oleh para petani tidak selalu ada.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode untuk menemukan sumber air tanah yang belum terdeteksi sebelumnya guna mendukung terwujudnya swasembada pangan. Swasembada pangan merupakan kemampuan dalam produksi dan pengelolaan pangan secara mandiri. Kemampuan ini dapat didukung oleh pemanfaatan metode geolistrik.
Bagaimana Metode Geolistrik Bekerja?
Metode geolistrik bekerja dengan dasar sifat kelistrikan suatu batuan, di dalam bumi arus listrik mengalir ke segala arah untuk tempat yang dekat dengan elektroda sumber. Bumi terdiri dari batuan yang terbentuk oleh mineral, mineral terbentuk oleh unsur dan senyawa yang terdiri dari atom-atom (proton, neutron, dan elektron).
Arus listrik yang selama ini dikenal adalah arah muatan listrik positif yang bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah. Pergerakan arus listrik ini dapat terjadi secara alami (proses elektrokimiawi) atau buatan yaitu dengan menginjeksi tegangan melalui elektroda di permukaan bumi.
Pengukuran dalam metode ini akan menghasilkan penampang resistivitas bawah permukaan dalam bentuk dua dimensi. Penampang yang dihasilkan memberikan data datum point terhadap kedalaman. Datum point diperoleh dengan mengukur hubungan antara dua jenis elektroda yaitu elektroda arus dan elektroda potensial pada jarak tertentu dari arus yang dialirkan ke bawah permukaan. Penampang ini kemudian memberikan informasi yang digunakan untuk melakukan survei.
(Gambar: Roll Along in Resistivity Imaging oleh Geofisher, digunakan berdasarkan lisensi CC BY-SA 4.0. Sumber: Wikimedia Commons)
Eksplorasi Air Tanah dengan Geolistrik
Indonesia seringkali mengalami musim kemarau berkepanjangan, hal ini sangat berpengaruh bagi sektor pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan. Ketersediaan air tanah sangat penting terutama di daerah yang tidak memiliki akses ke air permukaan seperti sungai atau waduk karena ketersediaan ini dapat meningkatkan kualitas hasil pangan. Karena itu, informasi geologi bawah permukaan (terutama air) yang diperoleh dari pengukuran metode geolistrik penting untuk menginvestigasi air tanah untuk mendukung kebutuhan pangan manusia.
Metode geolistrik terdiri dari beberapa aturan untuk menduga lapisan yang ada di bawah permukaan tanah misalnya Wenner, Dipole-Dipole, Schlumberger, dan lain-lain. Pengukuran konfigurasi tersebut bergantung pada resistivitas terhadap kedalaman (arah vertikal atau horizontal). Interpretasi untuk data resistivitas menggunakan dasar bahwa bumi terdiri dari lapisan-lapisan dengan ketebalan tertentu. Nilai resistivitas batuan didapatkan dari beberapa faktor yaitu kandungan air, porositas, salinitas fluida, dan sebagainya yang ada di dalam batuan.
Dalam suatu survei yang dilakukan, misalnya menggunakan konfigurasi Schlumberger, dibutuhkan empat elektroda yaitu dua elektroda arus yang menginjeksi arus ke dalam bumi dan dua elektroda potensial yang mengukur tegangan respon. Hasil berupa kuat arus dan beda potensial kemudian diolah menggunakan software (misal, IP2Win dan Rockwork 15). Olahan data yang telah dilakukan memberikan informasi keberadaan air tanah sehingga dapat ditentukan lokasi pengeboran air tanah.
(Gambar: "Resistivity Survey Outlines" oleh BacLuong, digunakan berdasarkan lisensi CC BY-SA 4.0. Sumber: Wikimedia Commons)
Upaya Mewujudkan Swasembada Pangan
Bapak Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka, B.Sc. selaku Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 memberikan misi (yang disebut dengan Asta Cita) mengenai kemandirian bangsa yang salah satunya adalah swasembada pangan. Misi tersebut membutuhkan peningkatan produktivitas lahan dengan menjamin kecukupan air melalui manajemen air yang baik.
Selain itu, untuk mewujudkan misi tersebut dapat dengan mengidentifikasi air tanah di daerah yang masih belum dieksplorasi. Metode geolistrik yang sebelumnya sudah dijelaskan dapat menjadi solusi yang baik untuk menciptakan kemandirian bangsa yang digadang-gadangkan akan terjadi. Maka dari itu, baik dari teknologi, kesiapan masyarakat, dan juga kesiapan lahan menjadi hal yang harus diperhatikan.
Sumber Rujukan
Adhiem, M. A., & Syawlia, R. M. (2024). Upaya mendukung asa swasembada pangan. Dalam Isu Sepekan IV: Minggu ke-3 Oktober 2024. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI. https://berkas.dpr.go.id/pusaka/files/isu_sepekan/Isu%20Sepekan---IV-PUSLIT-Oktober-2024-1904.pdf
BacLuong. (2020, November 17). Resistivity in field - Measuring [Gambar]. Wikimedia Commons. https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/18/Resistivity_Survey_Outlines.png
Geofisher. (2014, Juni 11). Roll Along in Resistivity Imaging [Gambar]. Wikimedia Commons. https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/65/Roll_Along_in_Resistivity_Imaging.png
Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka. (2023). Visi dan Misi Prabowo-Gibran: Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045. Medcom.id. https://va.medcom.id/2023/pemilu/others/PRABOWOGIBRAN_VISI_MISI.pdf
Zuhdi, M., Taufik, M., Ayub, S., Wahyudi, & Makhrus, M. (2021). Pengantar Geofisika (Bab 5: Metode Geolistrik). Einstein College.
(H-3)