
UPAYA pencarian para pekerja yang masih terperangkap di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), milik PT Freeport Indonesia, terus dilakukan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan hingga saat ini korban yang terjebak belum berhasil dievakuasi.
“Para pekerja masih berada di dalam dan belum ada kepastian mengenai kondisi mereka. Proses pencarian masih terus dilakukan,” ujar Bahlil setelah melaporkan perkembangan situasi kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9).
Tim Kementerian ESDM Turun Tangan
Menurut Bahlil, tim dari Kementerian ESDM telah berada di lokasi kejadian, Tembagapura, Papua Tengah, selama beberapa hari terakhir untuk memantau dan membantu proses penyelamatan.
Ia menambahkan, seluruh kegiatan penambangan dihentikan sementara demi menjamin keselamatan para pekerja dan tim penyelamat.
“Fokus utama saat ini adalah penanganan bencana dan evakuasi korban,” jelasnya.
Lokasi Longsor Belum Stabil
Situasi di area tambang dilaporkan masih belum stabil, sehingga pencarian dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari risiko tambahan. Pemerintah kini intensif berkoordinasi dengan berbagai pihak guna mempercepat proses evakuasi serta menjaga keselamatan seluruh tim penyelamat.
Dari pihak perusahaan, Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyatakan bahwa tim darurat tengah membuka jalur dengan bantuan alat berat, mesin bor, dan drone. Namun, medan yang dipenuhi lumpur basah serta hambatan komunikasi membuat proses berjalan lambat.
Hingga berita ini diturunkan, tujuh pekerja masih belum ditemukan setelah insiden longsor lumpur bijih basah yang terjadi pada 8 September 2025. Proses evakuasi melibatkan kerja sama antara Kementerian ESDM, MIND ID, dan Freeport McMoRan. (Ant/E-4)