5 hours ago
4
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani saat diwawancarai wartawan, di Paris, Perancis, Minggu (13/7/2025) sore waktu setempat.(MI/Windy Dyah Indriantari)
TERCAPAINYA kesepakatan kemitraan dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) akan membuka akses pasar hampir 2,5 kali pasar Indonesia bagi kedua belah pihak.
Menurut Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani perjanjian akan diteken pada September mendatang.
"Kemudian kita ratifikasi sesegera mungkin untuk diversifikasi pasar kita dengan combining populasi dengan Uni Eropa jumlahnya lebih dari 700 manusia, jadi tentunya ini suatu hal yang sangat-sangat positif," ungkap Rosan, saat ditemui di Paris, Prancis, Minggu (13/7/2025) sore waktu setempat atau hampir tengah malam Waktu Indonesia Barat (WIB).
Rosan dan sejumlah menteri mendampingi Presiden Prabowo Subianto saat menyepakati IEU CEPA di markas Komisi Eropa, di Brussel, Belgia, di hari yang sama. Presiden Prabowo bersama delegasi kemudian melanjutkan kunjungan ke Paris untuk menghadiri peringatan Bastille Day, siang nanti WIB.
Dengan penerapan IEU CEPA, Rosan mengungkapkan optimisme bahwa Indonesia akan meraih dampak positif yang signifikan dari sisi perdagangan maupun investasi. Indonesia sendiri mendapatkan akses pasar ke 27 negara anggota Uni Eropa (UE.
"Diharapkan dengan adanya IEU CEPA ini trade-nya bisa meningkat menjadi US$60 miliar (sekitarRp975 triliun) dari kurang lebih US$25 miliar dolar dan juga dari investasi kita harapkan jadi positif," tutur Rosan.
Dikatakan Rosan, dalam hal investasi, beberapa sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Uni Eropa. Saat ini, investasi terbanyak berasal dari Belanda. Ia meyakini negara-negara lainnya akan menambah investasi di Indonesia.
Pada 2024, total nilai perdagangan Indonesia–UE tercatat mencapai US$30,1 miliar atau setara 27,3 miliar euro. Angka tersebut terdiri dari ekspor UE ke Indonesia sebesar 9,7 miliar euro, dan impor UE dari Indonesia sebesar 17,5 miliar euro. (E-3)
