Menteri Koperasi Ferry Juliantono dan para pengurus Inkud saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan dan renovasi kawasan industri peralatan pertanian Inkud(MI/ANTON KUSTEDJA)
                            MENTERI Koperasi Ferry Juliantono mendukung langkah bersejarah yang dilakukan Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) dengan membangun kawasan industri peralatan pertanian di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Hari ini Ferry menghadiri peletakan batu pertama pembangunan dan renovasi kawasan industri peralatan pertanian Inkud di atas tanah seluas 52 hektare di Jalan HOS Cokroaminoto, Desa Kalijaya, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
"Saya memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah strategis Inkud karena telah naik kelas menjadi koperasi industri berteknologi tinggi," katanya di Cikarang, Selasa (4/11).
Menkop menyatakan pembangunan kawasan ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto khususnya dalam misi memperkuat kemandirian ekonomi nasional melalui pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pemerintah menargetkan koperasi tidak hanya menjadi pelaku ekonomi rakyat tetapi juga pemain utama dalam rantai industri nasional yang modern dan berdaya saing global.
"Apa yang dilakukan Inkud hari ini adalah bentuk nyata koperasi sebagai soko guru perekonomian bangsa yang bertransformasi. Inkud telah menunjukkan bahwa koperasi bisa masuk ke sektor industri besar dan berteknologi tinggi, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo untuk membangun ekonomi yang mandiri, kuat dan berkeadilan," ujarnya.
Ferry menegaskan pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan kawasan ini, mulai dari fasilitas pembiayaan, dukungan regulasi hingga kemitraan strategis dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pelaku industri nasional.
Dampak ekonomi
Sementara itu, Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja yang turut mendampingi Menkop, menyampaikan apresiasi terhadap langkah kolaboratif antara pihak Inkud dan pemerintah daerah dalam membangun industri strategis yang berbasis pertanian.
Menurutnya, keberadaan kawasan industri ini bukan hanya menjadi simbol kemajuan teknologi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar.
"Dengan adanya industri pertanian ini, pertama tentu akan ada penyerapan tenaga kerja yang cukup besar, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di wilayah kita. Kedua, hasil pertanian masyarakat juga akan semakin baik. Kalau sebelumnya proses pengeringan hasil panen masih dilakukan secara manual dengan cara dijemur, ke depan dengan adanya teknologi di sini para petani dapat merasakan kemudahan dan efisiensi yang lebih tinggi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Wabup menegaskan bahwa pembangunan kawasan industri peralatan pertanian ini merupakan langkah penting dalam mendukung program kemandirian pangan nasional serta peningkatan daya saing sektor pertanian.
Ia berharap, Kabupaten Bekasi dapat menjadi daerah yang tidak hanya dikenal sebagai kawasan industri manufaktur, tetapi juga sebagai pusat inovasi pertanian modern yang mengandalkan teknologi.
"Kami ingin para petani di Kabupaten Bekasi bisa ikut menikmati kemajuan teknologi yang ada. Dengan adanya industri seperti ini, produktivitas dan kualitas hasil pertanian dapat meningkat secara signifikan. Hal ini tentu akan berdampak pada kesejahteraan petani dan masyarakat secara luas," pungkasnya.


















































