Kericuhan pendukung Bupati Pati Sudewo dengan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) jelang rapat Pansus Hak Angket DPRD Pati Kamis (2/10).(MI/Akhmad Safuan)
JELANG rapat Hak Angket di Gedung DPRD Pati, Jawa Tengah, kericuhan antara pendukung Bupati Pati Sudewo dengan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) pecah. Koordinator AMPB Teguh Istiyanto menjadi bulan-bulanan massa pendukung bupati hingga babak belur meskipun akhirnya selamat setelah berhasil memanjat pagar.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (2/10) suasana Kabupaten Pati, Jawa Tengah cukup menanas sejak pagi. Ratusan pendukung Bupati Pati Sudewo sudah berkumpul di depan Pendopo Pati menunggu rapat Panitia Hak Angket DPRD Pati yang akan digelar jelang siang di gedung dewan tersebut.
Seribuan personil kepolisian juga telah dikerahkan untuk menjaga ketat sekitar Gedung DPRD Pati dan kantor Bupati Pati untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan saat rapat Pansus Hak Angket DPRD Pati berlangsung.
Seperti yang dikawatirkan sebelumnya, kericuhan akhirnya meletus ketika dua koordinastor Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) yakni Teguh Istiyanto dan Supriyono (Botok) hendak memasuki Gedung DPRD Pati melalui pintu gerbang sebelah selatan yang dijaga ketat anggota kepolisian dari Polresta Pati.
"Itu Teguh... itu Teguh....," teriak seorang pendukung Bupati Pati Sudewo di tengah kerumunan ratusan massa di halaman Pendopo Kabupaten Pati sekitar pukul 09.40 WIB.
Puluhan massa pendukung Bupati Pati Sudewo langsung berlarian mengejar kedua koordinator AMPB tersebut. Mengetahui dikejar massa Supriyono (Botok) langsung menghindar dengan meloncati pagar Gedung DPRD Pati yang berada di samping gedung Sekretariat Daerah Pati tersebut.
Namun naas bagi Teguh, karena belum sempat meloncati pagar gedung dewan, massa sudah keburu dekat dan langsung menarik ke bawah hingga jatuh terjerembab, tidak hanya itu massa juga langsung melayangkan pukulan dan tendangan ke tubuhnya hingga babak belur.
Beruntung petugas kepolisian yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian langsung mengamankan situasi agar aksi brutal tidak berlanjut dan Teguh Istiyanto berhasil diselamatkan. Dengan langkah terhuyung-huyung, dia akhirnya dapat melompati pagar menyusul rekannya, meskipun hanya mengenakan satu sepatu karena salah satunya terlepas.
Insiden yang semakin mengundang situasi semakin memanas tersebut, ternyata tidak berpengaruh dengan kondisi di dalam Gedung DPRD Pati. Para anggota Pansus Hak Angket DPRD Pati tentang kebijakan Bupati tetap berjalan sebagaimana direncanakan. Bahkan para anggota dewan juga sudah menempati kursi yang telah disediakan.
"Rapat Pansus Hak Angket DPRD Pati kali ini, akan mengundang Bupati Pati Sudewo untuk dimintai keterangan terkait berbagai kebijakan yang kontroversial tersebut," kata Wakil Ketua Pansus Hak Angket DPRD Pati Joni Kurnianto.
Meskipun belum diketahui jalannya rapat pansus tersebut, menurut Joni Kurnianto, sebelum pelaksanaan dengan mengundang Bupati Pati Sudewo, anggora pansus terlebih dahulu akan melakukan rapat internal untuk membahas berbagai hal terkait kebijakan bupati seperti kenaikan PBB-P2, kebijakan 5 hari sekolah, pengangkatan Direktur dan pengecatan 122 karyawan RSUD RAA Soewondo Pati.(E-2)


















































