
EMITEN yang bergerak di sektor bisnis Food & Beverage (F&B) PT Platinum Wahab Nusantara, Tbk (TGUK) tengah bersiap melakukan transformasi bisnis. Hal tersebut dilakukan melalui penataan strategis terhadap gerai (outlet) makanan dan minuman cepat saji dengan brand Teguk dan menurunkan beban operasional secara signifikan hingga 68,9%.
Dengan penataan tersebut, TGUK menargetkan dapat bergerak secara lebih efisien dan cepat dalam melakukan inovasi dan adaptif dengan situasi pasar.
“Perseroan berkomitmen untuk mengembalikan kinerja ke laju pertumbuhan yang positif. Oleh karenanya restukturisasi terhadap gerai-gerai perlu dilakukan untuk memberikan ruang bagi proses transformasi bisnis perusahaan,” ujar Direktur Utama PT Platinum Wahab, Tbk, Maulana Hakim.
Untuk mendukung langkah tersebut, TGUK sebelumnya telah mengadakan RUPST pada 28 Agustus 2025.
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham memberikan persetujuan terhadap Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan tahun buku 2024, persetujuan penggunaan laba bersih, persetujuan Laporan Realisasi penggunaan dana hasil pencatatan perdana (IPO), persetujuan penunjukan Akuntan Publik.
Terkait dengan penggunaan dana hasil IPO, manajemen TGUK melaporkan perolehan dana hasil IPO adalah sebesar Rp117.857.190.000. Sepanjang 2024, sebesar 63% dari dana tersebut atau sebesar Rp74.081.232.433, telah digunakan oleh perseroan untuk penambahan food truck dan modal kerja.
Sementara, ketika ditanya tentang dengan rencana akuisisi 59,34% saham saham TGUK oleh Visionary Capital Global (VCG) dari PT Dinasti Kreatif Indonesia (DKI), Maulana menjelaskan, saat ini, proses tersebut masih dalam tahap Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA).
“Kami memiliki komitmen kuat pada prinsip kepatuhan (compliance) pada aturan bursa dan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal-hal terkait dengan proses akuisis tersebut akan kami jelaskan secara rinci melalui keterbukaan informasi kepada otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI),” lanjut Maulana. (Z-1)