Panduan Net Zero di Sektor Properti Penting untuk Masa Depan Keberlanjutan

2 weeks ago 20
Web Informasi Pagi Viral Non Stop
Panduan Net Zero di Sektor Properti Penting untuk Masa Depan Keberlanjutan Ilustrasi.(FREEPIK.COM)

DI tengah percepatan perubahan iklim yang mengkhawatirkan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meluncurkan buku panduan inovatif berjudul Transitioning to Net Zero: Net Zero Roadmap Guideline for Property Developers. Peluncuran ini menandai langkah penting dalam upaya kolektif mendukung target NDC Indonesia, serta mendorong sektor properti menuju masa depan yang berkelanjutan.

Kepala Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu Kadin Indonesia, Budiarsa Sastrawinata mengatakan, buku ini dirancang untuk menjadi kompas bagi para pengembang properti. Hal itu merespons kebutuhan mendesak akan transisi net zero ini.

“Buku ini menjadi panduan praktis bagi para pengembang properti untuk menjawab tantangan iklim melalui langkah-langkah nyata menuju pembangunan rendah karbon,” kata Budiarsa kepada awak media di Jakarta, Jumat (23/5).

Kadin Indonesia mengungkapkan, transisi net zero merupakan strategi nasional terkait komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia. “Jika kita serius terhadap komitmen Nationally Determined Contribution (NDC), maka kita perlu melihat transisi net zero bukan sebagai wacana, tetapi sebagai strategi nasional,” ujar Budiarsa.

NDC Indonesia adalah komitmen nasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Hal itu sesuai dengan Perjanjian Paris alias Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change.

Keseriusan dalam komitmen menuju net zero disebut membutuhkan biaya yang tak sedikit. Pendanaan adalah tantangan besar, namun sekaligus peluang transformasional untuk membangun kota dan bangunan masa depan yang cerdas, rendah karbon, dan tahan iklim.

Oleh karena itu, salah satu jembatan utama dalam transisi ini adalah pembiayaan hijau atau sustainable finance. “Sustainable finance tidak lagi sekadar tren, tetapi menjadi kebutuhan sistemik. Ia memungkinkan terciptanya inovasi dalam pembangunan hijau, efisiensi operasional, dan bahkan mendorong profitabilitas serta nilai properti jangka panjang,” katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa, Kemenko Perekonomian, Dida Gardera menyebut prinsip-prinsip berkelanjutan penting untuk sektor properti. Pentingnya prinsip tersebut karena sektor properti berkontribusi terhadap PDB dan melibatkan banyak pihak sebagai rantai pasok (supply chain) untuk membangun perumahan.

Jika sektor properti sudah melakukan prinsip-prinsip keberlanjutan, katanya, maka komitmen Indonesia dalam pengurangan emisi akan semakin bisa terakselerasi. "Saya pikir sektor properti ini sangat penting dan memang dengan adanya keberlanjutan berarti suasana kehidupan di perumahan itu akan lebih nyaman, lebih sehat dan sebagainya," kata Dida di Jakarta, Jumat (23/5).

Adanya konsep green ini di sektor properti berarti menjamin bagi penghuninya dan juga masyarakat sekitar bahwa perumahan tersebut sudah berwawasan lingkungan, artinya lebih sehat dan nyaman. Kemudian dari sisi penggunaan energi, air, dan sebagainya juga lebih efisien jadi tentu pada akhirnya akan mendorong perekonomian yang lebih berkualitas. "Jadi ini bukan suatu pilihan, seharusnya sudah merupakan keharusan," katanya.

TREN PEMBANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN
Sementara itu, Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi/BKPM Rakhmat Yulianto mengatakan, tren investasi properti di Indonesia saat ini tengah mengarah ke pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable). Dia menilai hal itu akan menjadi tantangan bagi industri properti menyusul komitmen untuk mengurangi jejak karbon secara nasional dan global.

“Hal ini merupakan peluang, bagaimana tidak hanya menciptakan residential atau properti baru yang ramah lingkungan, tapi juga bagaimana dapat merenovasi atau pun mengembangkan properti yang sudah ada menjadi lebih berkelanjutan,” katanya.

Rakhmat menilai saat ini sejumlah masyarakat Indonesia sebagai konsumen juga sudah memiliki kesadaran (awareness) untuk memiliki hunian yang lebih hijau. (Ant/H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |