Pakar: Pidato Prabowo Simbol Kepercayaan Diri Bangsa

3 months ago 21
 Pidato Prabowo Simbol Kepercayaan Diri Bangsa Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof. Harris Arthur Hedar(Istimewa)

GURU Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof. Harris Arthur Hedar menilai pidato Presiden RI Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi simbol kepercayaan diri bangsa sekaligus wujud diplomasi kebenaran.

Menurut Harris, momen ini bukan sekadar ritual tahunan seorang kepala negara, melainkan memperlihatkan gaya kepemimpinan Prabowo yang tegas, percaya diri, dan berakar pada kebenaran moral universal.

"Dia tidak tampil dengan kalimat yang berliku, tetapi dengan bahasa yang lugas menyuarakan kebenaran. Kata-katanya sederhana namun penuh bobot," ujar Harris dalam 
keterangan tertulis, Kamis (25/9).

Prabowo, lanjutnya, menegaskan prinsip kesetaraan manusia dengan mengutip Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Sikap itu menunjukkan bahwa nilai-nilai HAM bukan hanya jargon, melainkan prinsip yang harus diperjuangkan.

Yang paling menonjol, menurut Harris, adalah keberanian Prabowo menyuarakan keadilan bagi Palestina. Ia menegaskan dunia tidak boleh tinggal diam atas penderitaan rakyat Palestina, namun pada saat yang sama juga menekankan pentingnya menghormati keamanan Israel.

"Ini lah keseimbangan diplomatik yang jarang disentuh secara terbuka. Berpihak pada keadilan tanpa menutup pintu dialog," ujarnya.

Harris menilai sikap tersebut menegaskan Indonesia sebagai jembatan moral yang teguh pada prinsip, sekaligus realistis terhadap dinamika geopolitik.

Pidato Prabowo pun ditutup dengan salam lintas agama, yang menurut Harris sederhana namun sarat makna. Dengan itu, Indonesia diproyeksikan sebagai bangsa multikultural, religius, sekaligus toleran.

Dengan demikian, sambung dia, dunia melihat bahwa Indonesia tidak hanya berbicara soal HAM dan keadilan, tetapi juga menjadi contoh nyata pluralisme yang hidup.

Wakil Rektor Universitas Jayabaya tersebut menuturkan pidato Prabowo mendapat sorotan luas media internasional. Media Israel menyoroti salam “Shalom”, sementara publik global menilai keberaniannya mengangkat isu Palestina tanpa retorika kosong. Bahkan, sejumlah pemimpin dunia menganggap gaya pidato Prabowo tegas sekaligus konstruktif.

"Pidato di PBB kali ini tidak hanya sekadar seremoni, melainkan statement of intent(pernyataan niat)," kata Harris.

Ia menegaskan, dunia kini melihat Indonesia tampil percaya diri, menggabungkan moralitas universal, kepentingan nasional, dan strategi diplomatik yang seimbang. Momentum ini memperkuat posisi Indonesia sebagai suara moral yang independen di tengah rivalitas geopolitik.

Momentum tersebut, kata dia, menandai babak baru bahwa Indonesia, dengan segala keragamannya, bukan hanya peserta forum global, melainkan juga penentu arah percakapan dunia.

Untuk diketahui, pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Selasa (23/9) waktu setempat, Presiden Prabowo menyampaikan pidato berjudul Seruan Indonesia untuk Harapan.

Presiden Prabowo menyampaikan pidato tersebut dengan durasi 19 menit lebih dalam bahasa Inggris, dengan urutan berbicara ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung berbagai isu kemanusiaan, termasuk penderitaan rakyat Palestina, serta pengalaman panjang Indonesia dijajah kolonialisme selama berabad-abad. (P-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |