Operasional BRT Banjarbakula Disetop

4 hours ago 1
Operasional BRT Banjarbakula Disetop Kepala Dishub Kalsel, M Fitri bersama Wamendagri Bima Arya saat menjajal bus BRT di Kalsel beberapa waktu lalu.(Dok.Dishub Kalimantan Selatan)

DINAS Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan menghentikan sementara operasional Bus Rapid Transit (BRT) Banjarbakula karena alasan pembenahan sarana dan prasarana bus dalam rangka peralihan skema pengelolaan transportasi dari BRT menjadi skema Buy The Service (BTS).

"Skema BRT akan beralih menjadi BTS. Ini membutuhkan persiapan matang, termasuk penambahan sejumlah fitur pendukung seperti sistem pembayaran (On Duck Unit/ODU/Tap on Deck), sistem informasi penumpang, dan kamera pengawas (CCTV) untuk keamanan,” kata Kepala Dishub Kalsel, M Fitri Hernadi, Senin (19/5).

Penghentian operasional bus BRT (bus biru) yang melayani rute kota metropolitan Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, Banjar dan Barito Kuala ini akan berlangsung hingga awal Juni 2025 mendatang. Dalam skema baru nantinya operasional BRT akan dikelola pihak ketiga, sementara Pemprov Kalsel bertindak sebagai regulator.
 
Dikatakan Fitri, perubahan skema pengelolaan BRT menjadi BTS membutuhkan persiapan penting, termasuk kesiapan sumber daya manusia (SDM), sistem operasional, serta penganggaran. Berdasarkan hasil kajian skema BTS yang lebih dahulu diterapkan pada bus tayo kuning dinilai terbukti sukses meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan.

“Saat pengelolaan BTS Trans Banjarbakula berpindah dari Kementerian Perhubungan ke Pemprov Kalsel, loading factor (tingkat keterisian penumpang) naik dari 60% menjadi 91%. Ini dapat dimaksimalkan dan diterapkan pada bus BRT untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Fitri.

Kalsel memiliki bus biru BRT Banjarbakula sebanyak 16 unit bus dan bus BTS tayo kuning sebanyak 75 unit. Meski tergolong baru beroperasi, minat warga menggunakan jasa transportasi umum ini cukup tinggi. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |