
YAYASAN Sahabat Multi Bintang (YSMB) berkolaborasi dengan Seven Clean Seas (SCS), secara resmi meluncurkan Offshore & Tidal Trash Elimination Rig (OTTER). Itu adalah sebuah kapal pengumpul limbah laut yang dirancang untuk mengurangi volume sampah di laut dan berkontribusi pada ekosistem laut yang lebih sehat. OTTER memainkan peran penting dalam mendukung pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di Bali dengan secara aktif membersihkan sampah dari perairan dan mencegahnya mencapai pantai dan habitat laut.
YSMB merupakan yayasan sosial yang didirikan PT Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2017 sebagai bentuk kepedulian perusahaan pada masyarakat. Aktivitas yayasan tahun ini mengkombinasikan inisiatif konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat setempat dan dukungan pada agenda pariwisata nasional khususnya di Provinsi Bali.
Beroperasi di koridor Sanur-Serangan-Benoa, OTTER akan beroperasi selama 11 bulan dan dibagi kedalam dua fase. Fase pertama, yang dilaksanakan dari 11 Agustus hingga 2 September, berfungsi sebagai uji coba untuk menguji operasional kapal, memastikan penempatan harian yang konsisten, mengumpulkan data limbah, mengidentifikasi hambatan, menyesuaikan pemilahan dengan TPS3R (Tempat Pembuangan Sampah Reuse-Reduce-Recycle), dan memantau faktor lingkungan seperti arus air dan angin.
Pada fase pertama ini, OTTER sukses menyelesaikan uji cobanya. Dalam uji coba tersebut, OTTER berhasil mengumpulkan 23 kilogram sampah plastik, dengan mayoritas berasal dari sampah sehari-hari seperti saset dan bungkus makanan (21%), busa dan stirofoam (18%), serta botol plastik minuman (14%). Selain plastik, OTTER juga mengumpulkan 742 kilogram material organik, termasuk rumput laut dan ganggang, yang kemudian disumbangkan ke Pulau Penyu.
Selama periode ini, terkumpul data berharga untuk memahami pola sampah dan mengoptimalkan strategi pemulihannya. Temuan ini membuka jalan bagi program pemulihan sampah plastik skala besar di Bali yang dimulai pada awal September ini.
“Inisiatif Sahabat Multi Bintang ini tidak hanya melindungi ekosistem laut, namun juga memberdayakan masyarakat setempat melalui berbagai program lingkungan dan sosial. Dengan OTTER, kami ingin menunjukkan bahwa melindungi lingkungan dan memberdayakan masyarakat dapat berjalan beriringan, menciptakan landasan yang kokoh untuk pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di Bali. Upaya ini mencerminkan misi jangka panjang kami untuk memastikan bahwa masyarakat setempat tidak hanya menjadi pihak yang diuntungkan, tetapi juga menjadi pendorong utama keberlanjutan,” tutur Chairperson dari Yayasan Sahabat Multi Bintang Deny Giovanno.
Tanjung Benoa menjadi Pusat Solusi Limbah Berkelanjutan
OTTER dirancang untuk beroperasi sepanjang tahun dan akan menyesuaikan rutenya sesuai dengan pergeseran arus air musiman dan pola penumpukan sampah. Rencana operasionalnya mencakup perluasan bertahap untuk menjangkau wilayah pesisir.
Perluasan tersebut didasarkan pada data kepadatan sampah dan sensitivitas ekologi. Operasi OTTER secara strategis difokuskan di sekitar Tanjung Benoa, di mana beberapa sungai bertemu dan mengalirkan limbah ke laut, menjadikannya titik panas untuk sampah terapung.
“Dengan lokasinya yang berada di dekat hotel, restoran, dan kafe (HORECA), Tanjung Benoa rentan terhadap sampah laut. Kami fokus pada operasi pembersihan harian untuk mencegah penyebaran limbah lebih jauh sepanjang garis pantai dan merusak kehidupan laut," ucap CEO dan Pendiri Seven Clean Seas Tom Peacock-Nazil.
Limbah yang dikumpulkan OTTER akan disortir di tempat pengolahan sampah (TPS3R) Panca Lestari di Tanjung Benoa. Sampah daur ulang seperti botol plastik, kaleng, dan wadah plastik akan disalurkan ke agregator atau pelaku daur ulang yang bersertifikat dalam ekonomi sirkular Bali.
Sedangkan, sampah organik diolah menjadi kompos, dan sampah non-daur ulang dibuang secara bertanggung jawab di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) regional, hal itu demi mengurangi kebocoran lingkungan, dan mendukung strategi nasional pengelolaan sampah Indonesia.
Dalam inisiatif ini, YSMB dan SCS telah memperoleh dukungan yang kuat dengan kerja sama berkelanjutan bersama lembaga pemerintah termasuk Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta Otoritas Pengembangan Terkait.
Operasi Skala Penuh OTTER dan Keterlibatan Masyarakat
Sejak 3 September, OTTER telah memulai operasinya secara penuh dengan pengumpulan rutin, perluasan zona target, dan pemantauan real-time melalui platform transparansi data Seven Clean Seas: Periscope. Evaluasi mingguan dan bulanan akan menjadi panduan untuk memperluas operasinya ke area seperti Tanjung Benoa dan zona mangrove musiman, setiap area akan dievaluasi berdasarkan aksesibilitas, titik panas limbah, dan kesiapan pihak terkait.
Selain operasi pembersihan, OTTER juga berperan sebagai katalis pemberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Bersama dengan Sekaa Teruna Teruni (STT), program ini dilengkapi acara pembersihan pantai dan kegiatan edukasi bagi pemuda yang memberikan pelatihan praktis kepada masyarakat setempat dalam pengelolaan limbah berkelanjutan, kepemimpinan lingkungan, dan praktik pariwisata ramah lingkungan, sehingga membekali mereka untuk menjadi pemimpin masa depan dalam bidang keberlanjutan.
Inisiatif OTTER mencerminkan misi YSMB untuk mendorong pemberdayaan ekonomi dan mempromosikan pariwisata bertanggung jawab demi Indonesia yang berkelanjutan. Inisiatif ini juga merupakan bagian dari ambisi keberlanjutan Multi Bintang Indonesia 'Brew a Better World', yang menegaskan komitmen jangka panjang Perusahaan dalam melindungi lingkungan sambil menciptakan nilai dan manfaat bersama bagi masyarakat. (E-4)