Operasi Vagina Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Prolaps Organ Panggul

4 weeks ago 22
Operasi Vagina Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Prolaps Organ Panggul Ilustrasi(Dok ist)

OPERASI vagina terbukti efektif meningkatkan kualitas hidup perempuan yang mengalami prolaps organ panggul (POP), yakni kondisi ketika organ panggul seperti rahim, kandung kemih, atau rektum menonjol ke dalam vagina akibat melemahnya jaringan penopang.

Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya, menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup yang signifikan pada pasien setelah menjalani tindakan bedah tersebut. Evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner Pelvic Floor Distress Inventory Short Form 20 (PFDI-20), instrumen yang menilai tingkat ketidaknyamanan dan gangguan fungsi dasar panggul.

“Skor PFDI-20 pasien menurun tajam setelah operasi, yang berarti gejala dan keluhan mereka berkurang secara signifikan,” ujar Prof. Dr. Eighty Mardiyan Kurniawati, dr., Sp.OG(K), peneliti dari RS Dr. Soetomo dikutip dari laman Universitas Airlangga, Rabu (8/10). 

Menurut Prof. Eighty, hasil ini sejalan dengan berbagai studi internasional yang menunjukkan efektivitas tindakan bedah vagina dalam memperbaiki struktur panggul dan mengembalikan fungsi organ. “Tujuan pengobatan bukan hanya memperbaiki anatomi, tetapi juga mengembalikan kenyamanan dan kualitas hidup pasien,” katanya.

POP merupakan salah satu gangguan ginekologis yang sering dialami perempuan, terutama setelah melahirkan. Di Indonesia, sekitar 50 persen perempuan yang pernah melahirkan berisiko mengalami kondisi ini. Sekitar 20 persen dari seluruh operasi ginekologi juga berkaitan dengan POP.

Kondisi ini kerap menimbulkan keluhan berupa rasa tidak nyaman, nyeri, gangguan buang air kecil, hingga penurunan fungsi seksual. Seiring meningkatnya usia harapan hidup dan jumlah penduduk lansia, kasus POP diperkirakan akan terus bertambah.

Prof. Eighty menegaskan pentingnya deteksi dini dan penanganan medis yang tepat. “Dengan diagnosis yang cepat dan terapi yang sesuai—baik konservatif maupun pembedahan—perempuan dapat terhindar dari gangguan aktivitas sehari-hari dan memperoleh kembali kualitas hidup yang optimal,” ujarnya.

Penelitian di RS Dr. Soetomo tersebut memperkuat bukti bahwa pendekatan bedah vagina masih menjadi pilihan utama yang efektif dan aman dalam menangani prolaps organ panggul.(H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |