Ojol URC Waspadai Dampak Penurunan Komisi Jadi 10%

2 hours ago 2
Ojol URC Waspadai Dampak Penurunan Komisi Jadi 10% Ilustrasi: Pengemudi ojek online yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia menggelar aksi unjuk rasa bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) di depan pintu gerbang Kompleks DPR Senayan, Jakarta, Rabu (17/9/2025).(MI/SUSANTO)

PENGEMUDI ojek online (ojol) menyuarakan kekhawatiran terkait usulan penurunan komisi dari 20% menjadi 10%. Menurut Ketua Koordinator Wilayah Unit Reaksi Cepat (URC) Jakarta Utara, Mansyur, skema potongan ini berpotensi menghapus berbagai manfaat bagi ojol.

Selama ini komisi yang didapat digunakan untuk mendukung berbagai fasilitas bagi pengemudi, mulai dari asuransi kecelakaan hingga perawatan kendaraan seperti ganti oli dan ban. Menurutnya, dengan usulan baru yang mengurangi potongan akan langsung dirasakan pengemudi. Seperti hilangnya asuransi kecelakaan, fasilitas bengkel, dan program promo.

"Saya bisa bilang menolak. Karena bakal kita yang terdampak. Asuransi pasti hilang, benefit-benefit juga pasti tidak ada," katanya dalam keterangannya, Rabu (17/9).

Mansyur menegaskan, meski ada kekhawatiran terhadap pendapatan perusahaan aplikator jika komisi pengemudi ojol turun menjadi 10%, pihak pengemudi dinilai akan lebih merasakan efek langsung dari pengurangan komisi tersebut.

“Kalau dari sudut pandang saya sih tidak terlalu mengkhawatirkan bagi perusahaan aplikator. Namun bagi kami, pengemudi, dampaknya pasti terasa langsung. Orderan bisa berkurang, promo-promo yang selama ini mendorong pendapatan," ucapnya. 

Mengenai rencana aksi lanjutan setelah DPR mengabulkan permintaan aliansi ojol soal pengurangan bagi hasil, Mansyur menegaskan pentingnya pendekatan yang lebih konstruktif. 

“Dari sisi kami, pemerintah perlu hadir untuk memahami maksud dari tuntutan segelintir pihak yang menekan. Yang paling penting adalah berbicara secara terbuka, melalui forum diskusi atau FGD," katanya.

Dengan demikian, Mansyur menekankan dialog dan klarifikasi data menjadi langkah krusial sebelum mengambil keputusan atau melakukan aksi di jalan, agar kebijakan yang diterapkan tetap adil dan berpihak pada keberlangsungan ekosistem ojol. (P-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |