OJK NTT Fokus Literasi Keuangan bagi Pemuda di Perbatasan RI-Timor Leste

1 month ago 11
OJK NTT Fokus Literasi Keuangan bagi Pemuda di Perbatasan RI-Timor Leste Deputi Kepala Perwakilan BI di NTT, Rio Khasananda, bersama Polantoro menyampaikan keterangan terkait program Like It di Kupang.(MI/Palce Amalo)

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan perhatian besar terhadap peningkatan literasi keuangan bagi pekerja migran dan pemuda yang berada di wilayah perbatasan RI–Timor Leste. 

Deputi Bidang Pengawasan Perilaku Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK NTT, Polantoro mengatakan, peningkatan pemahaman keuangan menjadi salah satu dari sepuluh segmen prioritas sasaran OJK.

"Memang untuk anak muda, mahasiswa itu adalah salah satu 10 segmen dari prioritas sasaran OJK. Kami juga mengapresiasi sekali untuk anak muda yang kita lakukan migrasi keuangan, karena mereka sendiri ini adalah pilar bangsa ke depan,” ujarnya, Jumat (3/10). 

Sebelumnya, OJK juga berpartisipasi dalam Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) 2025 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Kamis (2/10) yang diikuti oleh 500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di daerah tersebut.

Menurutnya, program literasi keuangan tidak hanya dilakukan di wilayah perkotaan, tetapi juga menyasar kabupaten-kabupaten perbatasan. “Kami kebetulan ini di 2 Oktober rangkaian kita dalam dua institusi keuangan. Salah satu roadshow-nya itu rencana kita ke tiga kabupaten, yaitu TTU, Malaka, dan Belu. Di sana segmen yang dituju adalah pekerja migran Indonesia dan pemuda di wilayah perbatasan,” jelas Polantoro.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Rio Khasananda menegaskan  pentingnya memanfaatkan bonus demografi untuk masa depan Indonesia. “Bonus demografi ini kalau tidak dijadikan peluang mulai dari sekarang, maka di 2045 Indonesia bisa menghadapi tantangan besar. Karena itu bagaimana bonus demografi ini bisa kita manfaatkan sejak dini agar bisa mencapai tujuan kita di dunia,” jelas Rio.

Rio juga menyebutkan di era digitalisasi saat ini, pengetahuan keuangan menjadi kunci utama. "Dengan berkembangnya era digitalisasi, kita harus punya pengetahuan yang luas dan baik terhadap perkembangan aktivitas keuangan di Indonesia. Dengan begitu, kita bisa tahu seperti apa perkembangannya, bagaimana cara berinvestasi yang baik, dan bagaimana menempatkan dana dengan aman," tambahnya.

Selain mahasiswa, Kegiatan Like It 2025 di Kupang juga perwakilan dari komunitas Generasi Baru Bank Indonesia (GenBI), serta generasi muda di luar GenBI. Program ini merupakan rangkaian Like It keempat, setelah sebelumnya sukses digelar di Jakarta, Banda Aceh, dan Manado. (E-2) 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |