Seorang warga menunjukkan tembok rumahnya yang retak, diduga akibat aktivitas normalisasi Situ Ciburuy(MI/DEPI GUNAWAN)
SEJUMLAH warga Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, mengeluhkan jika rumah mereka mengalami retak diduga akibat getaran dari aktivitas ekskavator yang tengah menormalisasi Situ Ciburuy.
Retakan rumah tersebar di RT 02 dan RT 3 RW 13 Desa Ciburuy. Kejadian ini telah dilaporkan kepada pihak desa agar normalisasi Situ Ciburuy berjalan aman dan tidak mengancam keselamatan warga.
Ketua RW 13, Desa Ciburuy, Ahmad Kusnadi menyebutkan, setidaknya ada 8 sampai 14 rumah yang kini temboknya mengalami retak akibat dipicu getaran ekskavator.
"Ekskavator tersebut terkadang melintas di sempadan situ atau jalan yang berbatasan langsung dengan rumah warga hingga menimbulkan getaran yang kuat," ucapnya, Senin (6/10).
Ahmad sudah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah desa. Selain itu, ia meminta ada diskusi dengan pihak kontraktor atau pelaksana supaya ada kesepakatan siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan rumah ini.
"Bagian rumah yang retak-retak bermacam-macam, ada di kamar, ruang tengah," bebernya.
Menurut dia, keluhan ini bukan dari bagian penolakan warga. Namun justru mereka mendukung penuh langkah pemerintah provinsi yang tengah melakukan penataan Situ Ciburuy.
"Tidak ada penolakan, kami sepakat Situ Ciburuy ditata biar lebih bagus dan rapi," jelasnya.
Salah seorang warga yang rumahnya retak, Saripah menduga kerusakan terjadi setelah adanya aktivitas ekskavator yang tengah melakukan normalisasi Situ Ciburuy.
"Beberapa bagian yang rusak seperti kamar, ruang tengah, hingga teras. Sebelum ada ekskavator paling hanya retakan biasa, tapi sesudah ada ekskavator, retakannya malah tambah parah," katanya.
Dedi Supriadi, warga lainnya juga mengeluhkan yang sama. Menurutnya aktivitas ekskavator yang melakukan normalisasi Situ Ciburuy turut merusak rumahnya.
"Tembok belah-belah, di ruang tengah dan kamar. Kejadiannya sejak ada ekskavator, sebelumnya aman-aman saja. Maunya ada yang tanggungjawab," ucap Dedi.


















































