Ngeri atas Retorika Genosida Israel, PBB: Gaza Menjadi Kuburan

6 days ago 18
 Gaza Menjadi Kuburan Demonstrasi menentang genosida Israel di Gaza.(Al Jazeera)

KEPALA Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk menyuarakan kekhawatiran atas retorika genosida secara terang-terangan oleh para pejabat Israel terhadap Jalur Gaza, Palestina. Ia menyerukan tindakan internasional yang tegas untuk mengakhiri pembantaian.

Dalam pidato pembukaannya di sidang ke-60 Dewan Hak Asasi Manusia PBB, kemarin, Turk mengatakan wilayah Palestina yang dijajah itu sudah menjadi kuburan. 

"Pembunuhan massal warga sipil Palestina di Gaza oleh Israel; penimbulan penderitaan yang tak terlukiskan dan kehancuran total; penghambatan penyediaan bantuan penyelamatan jiwa yang memadai dan kelaparan yang diakibatkannya terhadap warga sipil; pembunuhan jurnalis, staf PBB, dan pekerja LSM; serta pelaksanaan kejahatan perang demi kejahatan perang mengguncang hati nurani dunia," ujarnya. 

"Saya ngeri dengan penggunaan retorika genosida secara terbuka dan dehumanisasi yang memalukan terhadap warga Palestina oleh para pejabat senior Israel." 

Bencana mengancam

Israel, seperti Amerika Serikat (AS), menarik diri dari dewan tak lama setelah Presiden Donald Trump kembali ke Gedung Putih. Komentar Turk muncul setelah tentara Israel mengebom blok menara perumahan di Kota Gaza pada Minggu (7/9) yang ketiga dalam beberapa hari. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa militer memperdalam serangannya di pusat kota utama Jalur Gaza.

PBB memperkirakan hampir satu juta orang masih berada di dalam dan sekitar Kota Gaza, tempat PBB secara resmi menyatakan bencana kelaparan bulan lalu. Ia memperingatkan akan ada bencana yang mengancam jika serangan Israel terus berlanjut.

"Militerisasi, pendudukan, aneksasi, dan penindasan lebih lanjut hanya akan memicu lebih banyak kekerasan, pembalasan, dan teror," kata Turk. Israel memiliki kewajiban hukum untuk mengambil langkah-langkah yang diperintahkan Mahkamah Internasional untuk mencegah tindakan genosida, menghukum hasutan untuk genosida, dan memastikan cukup bantuan yang sampai ke warga Palestina di Gaza.

Mengecewakan Gaza

Ia mengakui bahwa komunitas internasional gagal dalam menjalankan tugas. "Kita telah mengecewakan rakyat Gaza," katanya.

"Di mana langkah-langkah tegas untuk mencegah genosida?" tanyanya. Ia menuntut agar negara-negara berbuat lebih banyak untuk mencegah kejahatan kekejaman.

"Mereka harus menghentikan aliran senjata ke Israel yang berisiko melanggar hukum perang," ucapnya. "Kita perlu bertindak sekarang, untuk mengakhiri pembantaian ini."

Sebelumnya, Trump mengungkapkan bahwa pemerintahannya tengah menyiapkan solusi yang baik. Pernyataan ini disampaikan hanya beberapa jam setelah ia mengeluarkan peringatan terakhir kepada Hamas.

Trump berbicara kepada wartawan di Washington, DC, Minggu, setelah kembali dari kunjungan singkat ke New York. "Kami sedang mengupayakan solusi yang mungkin sangat baik," katanya. 

Masalah besar

Ia menyebut konflik yang melibatkan Israel dan Hamas sebagai masalah yang sangat besar. "Ini masalah yang ingin kami selesaikan untuk Timur Tengah, untuk Israel, untuk semua orang. Namun, ini masalah yang akan kami selesaikan," sebutnya seperti dikutip Al Jazeera, kemarin.

Trump menegaskan bahwa Israel menyetujui persyaratan yang diajukan pemerintahannya. Ia pun memberi peringatan tegas kepada Hamas agar menerima tawaran tersebut.

"Semua orang ingin para sandera pulang. Semua orang ingin perang ini berakhir!" tulis Trump di Truth Social. 

"Israel telah menerima persyaratan saya. Sudah saatnya Hamas juga menerima. Saya telah memperingatkan Hamas tentang konsekuensi jika tidak menerima. Ini peringatan terakhir saya. Tidak akan ada peringatan lain," tambahnya.

Hingga kini, belum ada kejelasan detail terkait persyaratan yang ditawarkan.

Tiga syarat

Menanggapi Trump, Hamas menyebut pihaknya menerima gagasan dari AS. "Hamas menyambut baik inisiatif apa pun yang membantu upaya menghentikan agresi terhadap rakyat kami," kata kelompok tersebut.

Ada tiga syarat yang diajukan Hamas. Mereka siap duduk di meja perundingan untuk membicarakan pembebasan seluruh tahanan dengan imbalan penghentian perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan pembentukan pemerintahan sementara dari warga Palestina independen.

Trump memperkirakan seluruh tawanan Israel akan dikembalikan, meski mengakui sebagian mungkin dalam kondisi meninggal dunia. Ia menekankan bahwa tujuan utamanya yaitu memastikan semua tawanan atau jenazah mereka dipulangkan.

Menurut laporan The Times of Israel, usulan terbaru Trump mencakup pembebasan seluruh tawanan pada hari pertama gencatan senjata dengan imbalan ribuan tahanan Palestina. Israel juga diminta menghentikan serangan besar-besaran di Kota Gaza. Proses negosiasi damai itu akan diawasi langsung oleh Trump.

Media Israel melaporkan, pemerintah Tel Aviv sedang menimbang secara serius proposal Trump. Meski belum ada pernyataan resmi, sumber dekat Netanyahu mengonfirmasi ada pembahasan internal. (AFP/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |