
PERTARUNGAN bersejarah hari Sabtu (13/9) waktu setempat atau Minggu WIB antara Terence ‘Bud’ Crawford (42-0) dan Saul ‘Canelo’ Alvarez (63-3-2) menarik perkiraan penonton tertinggi, yaitu 41,4 juta di seluruh dunia, menurut data internal Netflix.
Diperkirakan rata-rata penonton sebanyak 36,6 juta menonton dari bel pembukaan hingga penutupan, menurut Video Amp dan Netflix, saat Crawford dengan jelas mengukuhkan dirinya sebagai petarung superior dan merebut gelar juara sejati kelas menengah super tak terbantahkan.
Netflix yakin pertarungan tersebut adalah pertandingan tinju kejuaraan pria yang paling banyak ditonton abad ini. Meskipun demikian, penulis senior The Athletic yang meliput media olahraga, Andrew Marchand, mengatakan agar berhati-hati saat membandingkan angka tersebut dengan Nielsen.
Canelo vs. Crawford Menarik Penonton Global
Pertarungan Canelo-Crawford menduduki peringkat #1 di Netflix di 30 negara--termasuk Amerika Serikat (AS), Meksiko, Inggris, Argentina, Australia, Kanada, Irlandia, dan Filipina--dan masuk dalam 10 besar di 91 negara di seluruh dunia.
Pertarungan itu menghasilkan lebih dari 950 juta tayangan milik di seluruh platform sosial global Netflix. Di X, Canelo-Crawford menjadi topik tren dunia--mencapai posisi #1 di AS dan muncul di daftar tren di 21 negara lainnya.
Di AS sendiri, pertarungan itu mendominasi 21 dari 30 tren teratas, sementara di Meksiko, "Canelo" dan "Crawford" menempati posisi #1 dan #2.
Joe Hand Promotions--distributor terkemuka acara olahraga langsung premium untuk out-out-home (OOH) market--memperkirakan 500.000 penonton menyaksikan pertarungan ini di lebih dari 2.700 bar dan restoran di AS, Kanada, dan Puerto Riko.
Pertandingan yang tiketnya terjual habis di Allegiant Stadium di Las Vegas, Nevada, ini mencetak rekor baru, menarik 70.482 penggemar dan menghasilkan lebih dari US$47 juta di pintu masuk--tertinggi dalam sejarah stadion.
Acara tinju langsung Netflix berikutnya, Jake (Paul) vs. Tank (Davis), akan tayang di seluruh dunia pada 14 November.
Crawford vs. Canelo Adalah Momen Bersejarah bagi Tinju
Crawford membuktikan bahwa ukuran tubuh tidak penting, naik ke kelas berat yang lebih berat, dan mengalahkan Alvarez dengan keputusan mutlak. Para juri memberi skor 116-112, 115-113, dan 115-113.
Dengan kemenangan itu, Crawford mengukir sejarah sebagai petinju pria pertama yang memegang empat sabuk utama dalam tinju yaitu versi WBC, WBA, IBF, dan WBO yang meraih gelar juara tak terbantahkan di tiga kelas berat berbeda (welter junior, kelas welter, dan kelas menengah super). Sebelumnya, rekor serupa dipegang oleh petunju putri Claressa Shields. Buat Crawford, kemenangan itu juga menajamkan rekor pertarungan dirinya 42 menang dan tak sekalipun menelan kekalahan.
"Saya sudah bilang ke kalian semua bahwa saya di sini bukan hanya kebetulan. Tuhan memberkati saya," kata Crawford setelah pertarungan. "Dia yang menciptakan acara ini, dan dia yang menjadikan malam ini hanya untuk saya. Dan saya sudah bilang itu ke kalian semua. Ini bukan salah saya. Ini keputusan Tuhan."
Meskipun skornya ketat, penampilan Crawford menunjukkan hal yang berbeda. Ia tampak dominan, secara konsisten unggul satu atau dua langkah dari Canelo.
Petinju Amerika Serikat itu mengungguli Alvarez dengan skor 115-99 dalam total pukulan dan mendominasi hitungan jab 45-16. Ia bangkit di momen-momen krusial, terutama di ronde ke-11, ketika sebuah jab tajam memaksa Alvarez mundur dan menggelengkan kepala tak percaya. Alvarez tidak merasa dirinya menelan kekalahan meski takluk dari Crawford.
“Tidak ada kekalahan di sini,” kata Alvarez. “Fakta bahwa saya di sini sudah menjadikan saya seorang pemenang. Saya telah melakukan segalanya dalam karier saya. Saya datang untuk benar-benar mengambil risiko, dan itulah yang saya lakukan. Saya mengambil risiko,” ucap Alvarez.
Narasi yang mengiringi pertarungan dan ditambah dengan dukungan penonton pro-Canelo di Vegas membuatnya seolah-olah Crawford melawan dunia. Dan ia menampilkan penampilan yang ikonik, yang akan selamanya menjadikannya salah satu petinju terhebat sepanjang masa.
Petinju berusia 38 tahun itu belum tahu apakah ia ingin gantung sarung tinju. "Entahlah," kata Crawford. "Saya harus duduk bersama tim saya, dan kita akan membicarakannya."
Jika Crawford memutuskan untuk gantung sarung tinju setelah pertandingan itu, petinju profesional Amerika Serikat itu akan pensiun dengan rekor kemenangan sempurna, yaitu 42-0 dengan 31 KO. (Heavy Sport/B-3)