Netanyahu Sebut PM Australia 'Mengkhianati Israel' Usai Canberra Akui Negara Palestina

1 month ago 21
Netanyahu Sebut PM Australia 'Mengkhianati Israel' Usai Canberra Akui Negara Palestina Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese “mengkhianati Israel” dengan pengakuan negara Palestina.(Media Sosial X)

KETEGANGAN diplomatik antara Israel dan Australia semakin memanas setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah “mengkhianati Israel” dan “meninggalkan komunitas Yahudi di Australia”. Netanyahu bahkan menyebut Albanese sebagai “politisi lemah” yang akan dicatat sejarah.

Perseteruan ini dipicu keputusan Australia yang bergabung dengan Inggris, Prancis, dan Kanada dalam mengakui negara Palestina pada awal Agustus. Netanyahu menilai langkah tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas.

Sengketa kian tajam setelah pemerintah Australia membatalkan visa Simcha Rothman, anggota koalisi sayap kanan Israel, yang dijadwalkan menghadiri acara komunitas Yahudi di Sydney. Menteri Imigrasi Australia, Tony Burke, menegaskan pihaknya “tidak memberi ruang bagi orang yang datang untuk menyebarkan kebencian dan perpecahan”.

Israel Cabut Visa

Sebagai balasan, Israel mencabut visa para pejabat Australia yang bertugas di Otoritas Palestina. Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, bahkan memerintahkan kedutaan di Canberra untuk memperketat pemeriksaan setiap permohonan visa resmi dari Australia. Ia menuding pemerintah Australia justru “memicu antisemitisme” di tengah meningkatnya serangan terhadap warga Yahudi di negara tersebut.

Pelampiasan Emosi

Sementara itu, Burke menanggapi serangan Netanyahu dengan menyebutnya “pelampiasan emosi” karena semakin banyak negara Barat kini mengakui Palestina. Ia menegaskan kekuatan sebuah negara tidak diukur dari “berapa banyak orang yang bisa dibunuh atau dibiarkan kelaparan”.

Di dalam negeri Israel, komentar Netanyahu juga menuai kritik. Pemimpin oposisi Yair Lapid menyebut pernyataan keras Netanyahu justru menjadi “hadiah politik” bagi Albanese. Menurutnya, konfrontasi dengan Netanyahu saat ini justru memperkuat posisi pemimpin mana pun di dunia demokratis.

Hingga kini, negara Palestina telah diakui oleh 147 dari 193 anggota PBB. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |