PM Israel Benjamin Netanyahu menyambut kesepakatan tahap pertama perdamaian Gaza sebagai “hari besar bagi Israel”.(White House)
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kesepakatan tahap pertama perjanjian damai Gaza sebagai “hari besar bagi Israel”. Ia menegaskan langkah ini menjadi awal dari upaya untuk memulangkan seluruh sandera Israel yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan resminya, Kamis (9/10), Netanyahu mengatakan akan segera menggelar rapat kabinet untuk menyetujui kesepakatan tersebut. “Kami akan membawa pulang semua sandera kami yang tercinta,” ujarnya, sembari menyampaikan rasa terima kasih kepada pasukan Israel serta Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, beserta timnya yang dinilainya berperan penting dalam misi kemanusiaan tersebut.
Kantor Netanyahu juga mengonfirmasi dirinya telah melakukan percakapan telepon dengan Trump setelah pengumuman kesepakatan damai itu. Dalam pembicaraan yang digambarkan sebagai “hangat dan penuh emosi” tersebut, keduanya saling memberi selamat atas pencapaian bersejarah berupa penandatanganan kesepakatan pembebasan seluruh sandera.
Netanyahu Puji Trump
Netanyahu memuji Trump atas “kepemimpinan global dan dedikasinya yang luar biasa”, sementara Trump membalas dengan pujian atas “keteguhan dan keberanian kepemimpinan Netanyahu” dalam menghadapi krisis Gaza. Dalam pernyataan itu juga disebutkan kedua pemimpin bersepakat untuk melanjutkan kerja sama erat di masa mendatang. Trump bahkan telah diundang untuk menyampaikan pidato di parlemen Israel sebagai bentuk penghargaan atas perannya dalam proses perdamaian.
Menurut laporan dari Gedung Putih yang dikutip CBS News, kabinet Israel dijadwalkan melakukan pemungutan suara pada Jumat waktu setempat untuk menyetujui kesepakatan tersebut. Jika disetujui, Israel akan menarik pasukannya ke garis yang telah disepakati dalam waktu kurang dari 24 jam.
Setelah penarikan pasukan rampung, proses pembebasan sandera diperkirakan akan dimulai dalam waktu 72 jam. Seorang pejabat senior Gedung Putih menyebutkan pembebasan pertama kemungkinan berlangsung pada Senin mendatang. Namun, pihak Hamas dikabarkan berupaya mempercepat proses tersebut jika memungkinkan.
Kesepakatan ini menandai babak baru dalam upaya mengakhiri konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas yang telah menelan ribuan korban jiwa serta memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza. Banyak pihak berharap perjanjian tahap pertama ini akan menjadi fondasi menuju perdamaian yang lebih permanen di kawasan tersebut. (BBC/Z-2)


















































