Netanyahu Dukung Rencana Perdamaian Trump, Tapi Ragukan Hamas Mau Terima

1 month ago 27
Netanyahu Dukung Rencana Perdamaian Trump, Tapi Ragukan Hamas Mau Terima PM Israel Benjamin Netanyahu mendukung rencana perdamaian Donald Trump untuk Gaza.(Media Sosial X)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan dukungannya terhadap rencana perdamaian yang digagas Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza. Ia menilai proposal itu sejalan dengan tujuan perang yang ditetapkan kabinet keamanan Israel, meski sejumlah poin masih menimbulkan perbedaan pandangan.

Dalam konferensi pers bersama Trump di Gedung Putih, Netanyahu menegaskan lima sasaran utama perang Israel: pemulangan seluruh sandera, perlucutan senjata Hamas, demiliterisasi Gaza, pengawasan keamanan Israel termasuk perimeter keamanan jangka panjang, serta pemerintahan sipil di Gaza yang tidak dipimpin Hamas maupun Otoritas Palestina (PA).

Perbedaan Poin Rencana

Meski demikian, belum jelas apakah seluruh tujuan tersebut benar-benar terpenuhi melalui rencana 20 poin yang dirilis Gedung Putih. Pasalnya, dokumen itu membuka peluang keterlibatan PA yang direformasi dalam tata kelola Gaza, serta menyebut adanya “jalur kredibel menuju penentuan nasib sendiri dan kenegaraan Palestina.”

Hal ini bertentangan dengan sikap resmi Israel. Hanya beberapa hari lalu di PBB, Netanyahu menyebut gagasan negara Palestina sebagai “kegilaan total.”

Selain itu, Netanyahu juga menegaskan Israel akan tetap mempertahankan perimeter keamanan di sekitar Gaza untuk jangka panjang. Padahal, rencana Trump justru menekankan penarikan bertahap pasukan Israel dan penyerahan otoritas keamanan kepada pasukan internasional.

Tekanan dari Sekutu Politik

Menurut sumber di Israel, Netanyahu akan segera bertemu dengan sekutu politik sayap kanan, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, untuk membahas proposal tersebut.

Keduanya sejak awal menentang keterlibatan PA maupun pembahasan kenegaraan Palestina. Smotrich bahkan menegaskan “syarat non-negosiasi” yang menolak kehadiran PA di Gaza, baik sekarang maupun di masa depan.

Netanyahu diperkirakan akan menyampaikan ia meragukan Hamas akan menerima rencana perdamaian itu. Sikap skeptis tersebut, menurut sumber yang sama, bisa memberi alasan bagi Israel untuk melanjutkan operasi militernya.

Masa Depan Rencana Perdamaian

Dengan dukungan terbatas dan adanya perbedaan visi antara Israel, AS, dan sekutu politik Netanyahu, masa depan rencana perdamaian Gaza ini masih penuh tanda tanya. Bagi sebagian pihak, proposal Trump bisa menjadi peluang untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir dua tahun. Namun, bagi kalangan politik sayap kanan Israel, isi rencana itu dianggap mengancam kepentingan strategis negara. (CNN/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |