Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)
OKTOBER baru saja berjalan. Dedaunan mulai menguning tanda musim gugur akan tiba. Akan tetapi, di Anfield, sepertinya musim gugur datang lebih awal. Dua kekalahan berturut-turut pekan lalu di Liga Primer dan Liga Champions menyadarkan bahwa Liverpool sedang tidak baik-baik saja.
Tren kekalahan harus dihentikan karena bisa berkelanjutan. Tugas ini bukanlah pekerjaan yang mudah karena Sabtu malam ini tim asuhan Arne Slot masih harus keluar kandang, menghadapi Chelsea di Stamford Bridge.
Begitulah sepak bola, perubahan bisa terjadi dengan cepat. Liverpool yang sedang dalam prestasi yang meningkat, lima kali mencetak angka penuh di Liga Primer, tiba-tiba terjengkang di Selhurst Park, kalah 1-2 dari Crystal Palace.
Belum lagi sempat membenahi diri, Virgil van Dijk dan kawan-kawan kembali dipaksa menyerah 0-1 oleh Galatasaray di ajang Liga Champions. Tanda bahaya pantas untuk segera dibunyikan karena kekalahan dalam periode tiga hari jarang mereka hadapi.
Evaluasi menyeluruh harus segera dilakukan untuk mengetahui penyebab kekalahan. Apalagi Slot baru belanja pemain dengan anggaran besar di musim panas lalu sehingga aneh apabila prestasi tim justru merosot.
Apakah dua kekalahan itu disebabkan oleh faktor pemain baru ataukah karena pemain lama yang sudah tidak cocok dengan kebutuhan tim sekarang ini? Apa langkah perbaikan yang harus segera dilakukan agar tren kemenangan bisa direbut kembali?
EMPAT PEMAIN BARU
Ada empat pemain baru yang menjadi pilar utama Liverpool sekarang ini. Slot mendatangkan Alexander Isak dan Hugo Ekitike untuk menjadi ujung tombak. Ada Florian Wirzt yang memainkan peran sebagai playmaker. Juga ada Milos Kerkez yang menempati posisi bek kiri.
Tujuh atau delapan pemain lainnya adalah mereka yang musim lalu membawa Liverpool menjadi juara. Beberapa merupakan pemain muda yang naik kelas dan mulai diandalkan sebagai starter.
Persoalan pertama yang dihadapi Slot ialah belum kunjung kembalinya Mohamed Salah sebagai mesin gol. Padahal biasanya penyerang sayap asal Mesir itu selalu menyumbangkan gol. Sekarang ini, pada setiap pertandingan hanya dua gol yang bisa dicetak 'Tim Merah', tetapi tidak selalu datang dari kaki Salah.
Faktor kedua, Wirzt yang diharapkan menjadi pengatur serangan, belum sama seperti Alexis MacAllister dalam memainkan perannya. MacAllister tidak selalu mendapat tempat karena Slot lebih memilih Ryan Graveberch dan Dominik Szoboszlai sebagai starter.
Namun, kelemahan utama, dan ini menjadi faktor ketiga, ialah lambannya dua center-back Van Dijk dan Ibrahima Konate. Terutama Van Dijk sudah tidak bisa bersaing dalam tempo permainan sekarang ini sehingga sering menjadi pintu masuk lawan untuk menjebol pertahanan.
Sepanjang Slot tidak segera memperbaiki kelemahan yang ada, malam ini bisa menjadi mimpi buruk lagi bagi Liverpool. Beruntung 'the Blues' sedang dihadapkan kepada badai cedera sehingga delapan pemain utama mereka tidak bisa tampil, termasuk playmaker Cole Palmer.
Pelatih Chelsea Enzo Maresca pusing tujuh keliling dengan kondisi yang dihadapi timnya menjelang pertandingan penting melawan Liverpool. “Sangat sulit… sangat sulit… sungguh,” keluh pelatih asal Italia itu.
Pendukung 'the Blues' menyadari kondisi berat yang dihadapi tim kesayangan mereka. Mereka meminta Maresca untuk menurunkan gelandang muda Romeo Lavia untuk menghadapi sebuah mission impossible.
Gelandang asal Belgia itu tampil apik mendampingi Moises Caicedo dan Enzo Fernandez saat Chelsea mengalahkan Everton 1-0. Persoalan yang sering dihadapi pemain berusia 21 tahun itu ialah cedera sehingga membuat dirinya lebih banyak duduk di bangku cadangan sejak bergabung pada 2023 dari Manchester City.
KEAJAIBAN BERLANJUT
Sepak bola menuntut adanya konsistensi dan kesungguhan dalam mempersiapkan diri menghadapi pertandingan. Tim pemenang ialah mereka yang paling serius mempersiapkan diri dan pada saat pertandingan mencurahkan hasil latihan yang dilakukan untuk meraih hasil terbaik.
Tantangan itu dihadapi tim nasional Indonesia yang akan melanjutkan perjuangan menuju putaran final Piala Dunia 2026. Tim asuhan Patrick Kluivert mulai Rabu akan memulai perjalanan untuk meraih tiket ke Piala Dunia 2026.
Perjuangan kali ini sangat berat karena Jay Idzes dan kawan-kawan akan 'dikeroyok' negara Arab. Setelah Rabu menghadapi tuan rumah, Sabtu harus bertemu Irak.
Indonesia pernah mengalahkan Arab Saudi pada babak ketiga di Gelora Bung Karno. Namun, dalam sepak bola, tidak ada jaminan kesebelasan yang menang akan kembali menang dan begitu pula sebaliknya.
Oleh karena itu, latihan dan persiapan menjadi sangat penting. Sayangnya, PSSI sendiri menganggap kualitas tim nasional Indonesia sudah kelas dunia. Latihan panjang tidak diperlukan lagi karena standar pemain sudah sempurna.
Pandangan yang sangat berbeda dengan umumnya kesebelasan negara lain, termasuk juara dunia Argentina. Bahwa latihan bersama itu merupakan sesuatu yang wajib dan penting dilakukan. Semakin lama pemain bisa berkumpul bersama, bonding antarpemain akan semakin kuat dan itu akan menjadi penentu kemenangan.
Sekarang ibaratnya sudah terlambat. Tinggal tersisa hitungan hari sebelum para pemain turun ke lapangan. Akhir pekan ini banyak pemain masih harus membela klub mereka di kompetisi Eropa.
Arab Saudi sangat berambisi tidak hanya membalas kekalahan dari Indonesia, tetapi juga melanjutkan tradisi mereka tampil di ajang Piala Dunia. Dengan segala kemampuan lobi dan finansial, Arab Saudi sudah memenangi pertandingan dengan terpilih sebagai tuan rumah.
Di sinilah tantangan berat yang harus dihadapi tim 'Garuda'. Mereka harus siap untuk tampil baik secara teknis maupun nonteknis. Itulah yang membuat persiapan harus lebih serius daripada sebelumnya.
Mantan Ketua Umum KONI Pusat almarhum Wismojo Arismunandar selalu mengingatkan lebih baik bersimbah darah saat berlatih daripada menangis berlinang air mata setelah pertandingan. Prestasi itu proses dari sebuah persiapan, bukan sesuatu yang jatuh dari langit.


















































