Kupu-kupu Garis Rambut Api asli tahun 1922 di atas lukisan palsu yang tersisa di koleksi musim karya Colin wyat.(Walter Marsh)
CERITA ini mungkin terdengar seperti sebuah novel, tetapi ini adalah realitas pahit yang dialami oleh komunitas ilmiah di Australia hampir delapan puluh tahun yang lalu. Dikenal sebagai "Pencurian Kupu-Kupu yang Hebat," aksi pencurian sistematis ribuan spesimen kupu-kupu langka dari museum-museum terkenal di negara itu masih menyisakan luka dan misteri hingga saat ini.
Pelaku utama dalam pencurian yang mencengangkan ini adalah Colin Wyatt, seorang petualang, seniman, dan naturalis dari Inggris. Dengan daya tarik dan namanya sebagai "kolektor berkelas," Wyatt berhasil mendapatkan izin untuk memasuki ruang penyimpanan di Australian Museum Sydney, National Museum of Victoria Melbourne, dan South Australian Museum Adelaide.
Antara tahun 1946 dan 1947, Wyatt mencuri ribuan spesimen kupu-kupu yang tak ternilai harganya. Cara yang digunakannya adalah mengganti spesimen asli, terutama spesimen "holotype" yang menjadi standar ilmiah, dengan tiruan yang dia cat sendiri.
Holotipe Palsu Yang Baru Diketahui
Salah satu aksi paling berani dari Wyatt adalah menukar Holotipe Flame Hairstreak (Pseudalmenus chlorinda barringtonensis) dari tahun 1922. Spesimen yang dipalsukan itu sangat meyakinkan sehingga baru dicurigai hampir sembilan puluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2016. Ilmuwan bernama Dr. Michael Braby menyadari pola merah khas kupu-kupu tersebut dihasilkan dari sapuan kuas, bukan dari proses evolusi yang alami.
Kronologi
Pencurian ini terungkap pada Januari 1947, dan dengan cepat, lebih dari 3.000 spesimen dilaporkan hilang. Wyatt akhirnya ditangkap di rumah ibunya di Surrey, Inggris, setelah diselidiki detektif dari New Scotland Yard. Ia mengakui melakukan pencurian karena depresi akibat kegagalan dalam pernikahannya.
Walaupun sebagian besar spesimen telah dikembalikan ke Australia tahun 1947, diberi label peringatan "Melalui C. W. Wyatt Theft Coll. , 1946-47", peristiwa ini memicu krisis besar bagi museum. Kasus ini memunculkan pertanyaan mengenai keamanan koleksi dan kepercayaan kepada kolektor independen.
Hingga saat ini, dampak dari perbuatan Wyatt masih terus diungkap. Pada tahun 2020, Holotipe Peacock Jewel palsu lainnya yang diberikan Wyatt kepada koleksi di Jerman akhirnya berhasil diidentifikasi, menunjukkan bahwa misteri pencurian ini belum sepenuhnya terpecahkan. (The Guardian/Z-2)


















































