Mesir Bebaskan Pajak untuk Rusia dan Impor Gas Israel

3 hours ago 1
Mesir Bebaskan Pajak untuk Rusia dan Impor Gas Israel Ilustrasi.(Freepik)

KEMENTERIAN Perindustrian dan Perdagangan Rusia mengumumkan bahwa perusahaan yang beroperasi di Kawasan Industri Rusia (RIZ) di Mesir akan menikmati pembebasan pajak dan bea masuk hingga 49 tahun. Insentif ini tercantum dalam perjanjian bilateral terbaru, seperti dilaporkan Al Arabiya Business, kemarin.

RIZ akan dibangun di Ain Sokhna, dalam Zona Ekonomi Terusan Suez (SCZone), salah satu jalur maritim utama yang menghubungkan Asia dan Eropa. Pengumuman ini disampaikan bersamaan dengan kunjungan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexey Overchuk ke lokasi proyek didampingi delegasi pejabat dari 14 kementerian. 

Mereka bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Mesir serta menggelar forum bisnis bersama Federasi Industri Mesir untuk membahas peluang kemitraan. Proyek ini diharapkan meningkatkan ekspor, mendorong manufaktur lokal, dan memperkuat perdagangan bilateral yang mencapai US$16 miliar pada 2024.

Perjanjian jangka panjang untuk penggunaan lahan RIZ diteken pada Mei 2025 oleh Otoritas SCZone dan pengembang Rusia yang baru dibentuk. Kawasan seluas 50 hektare ini ditargetkan beroperasi pada 2030 dan diposisikan sebagai gerbang ekspor Rusia ke Afrika dan Timur Tengah. 

Pusat produksi

Otoritas Mesir menekankan lapangan kerja, transfer teknologi, dan investasi. Industri prioritas meliputi mesin, kimia, petrokimia, farmasi, serta peralatan medis. 

Rusia juga menyiapkan program Kerja Sama dan Ekspor Internasional guna menjadikan RIZ sebagai pusat produksi dan ekspor ulang ke pasar ketiga. "Rezim pajak dan bea cukai RIZ dijamin berdasarkan perjanjian pemerintah internasional dan tidak akan berubah selama masa sewa," kata Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Roman Chekushov.

RIZ berlokasi di jalur logistik strategis didukung infrastruktur modern seperti jalan raya, kereta api, dan jaringan komunikasi. Bagi Mesir, proyek ini mempercepat diversifikasi perdagangan dan mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas batas.

Kamal El-Dessouky dari Federasi Industri Mesir menyebut proyek ini sangat strategis di tengah tantangan geopolitik global, inflasi, dan tekanan ekonomi.

Rusia juga melihat peluang besar itu. Lebih dari 30 perusahaan menyatakan minat di sektor farmasi, pupuk, polimer, peralatan medis, hingga transportasi. 

Perwakilan Dagang Rusia di Mesir, Alexey Tevanyan, mengatakan perusahaan Rusia kini meninjau peluang untuk memproduksi langsung di Mesir agar dapat menjangkau pasar domestik sekaligus ekspor. Chekushov menggambarkan Moskow bahkan mempertimbangkan pendirian pusat penelitian dan pengembangan di RIZ untuk memperkuat kerja sama teknologi canggih.

Tuan rumah forum

RIZ diperkirakan menarik investasi US$7 miliar dan menciptakan ribuan lapangan kerja baru. Proyek ini akan melengkapi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir El-Dabaa yang digarap Rusia.

Mesir, dengan lebih dari 70 perjanjian perdagangan bebas, menawarkan akses ke pasar Afrika dan Timur Tengah. Perdagangan bilateral pun terus meningkat, yakni US$9 miliar pada 2024 atau naik 32% dari tahun sebelumnya dan tumbuh lagi 22% pada paruh pertama 2025.

Pada November 2025, Mesir akan menjadi tuan rumah Forum Rusia-Afrika. Ini menegaskan posisinya sebagai penghubung utama antara Moskow dan negara-negara Afrika. 

Tiongkok sebelumnya menyalurkan dana Sabuk dan Jalan ke lokasi-lokasi SCZone. Investor UEA dan Saudi pun memperluas kepemilikan saham di pelabuhan dan logistik.

Gas Israel

Mesir juga menjalin kerja sama dengan Israel melalui impor gas. Kementerian Energi dan Infrastruktur Israel menyetujui pembangunan pipa ekspor gas alam darat baru yang menghubungkan kawasan industri Ramat Hovav di wilayah Gurun Negev dengan perbatasan Nitzana dengan Mesir. 

Proyek senilai US$610 juta itu, yang akan dibangun dan dioperasikan Israel Natural Gas Lines (INGL), akan memperluas kapasitas ekspor sebesar 6 miliar meter kubik (bcm) per tahun atau setara dengan sekitar 600 juta kaki kubik per hari.

NewMed Energy, perusahaan eksplorasi Israel yang memegang 45% saham di ladang gas lepas pantai Leviathan di Laut Mediterania, menyatakan dalam dokumen regulasi bahwa proyek Nitzana terdiri dari pipa sepanjang 67 km serta stasiun kompresor baru di Ramat Hovav. Chevron Mediterranean Ltd., operator Leviathan dengan kepemilikan hampir 40%, berkomitmen untuk kontrak EPC dengan INGL terkait kompresor tersebut, senilai $285 juta.

Konstruksi dijadwalkan mulai sebelum akhir 2025 dengan produksi pada 2028. Setelah beroperasi, pipa tersebut akan meningkatkan total kapasitas ekspor gas Israel ke Mesir menjadi lebih dari 2,2 miliar kaki kubik per hari, mendukung kontrak ekspor Leviathan senilai US$35 miliar hingga 2040.

Mesir sedang memperkuat sistem penerimanya secara paralel. Kementerian Perminyakan mengonfirmasi bahwa unit penyimpanan dan regasifikasi terapung kedua dengan kapasitas 750 juta kaki kubik per hari akan mulai beroperasi di Ain Sokhna pada paruh kedua 2025.

PM Mesir Mostafa Madbouli mengatakan kesepakatan pasokan senilai US$35 miliar tersebut merupakan perpanjangan dari pakta impor 2019 dengan Israel, bukan kontrak yang benar-benar baru. Ini klarifikasi terkait sensitivitas domestik. (Intellin News/ENR/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |